REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Film Disney Star Wars: The Rise of Skywalker baru saja diluncurkan di pasar film Cina pada Jumat lalu. Tepat pukul 17.00 waktu setempat, The Rise of Skywalker karya JJ Abrams hanya menghasilkan 1,6 juta dolar AS. Star Wars hanya berada di tempat keempat pada awal penayangan dan kalah dari film lokal.
Dilansir di Hollywood Reporter pada Sabtu (21/12), angka itu naik menjadi sekitar 2,4 juta dolar AS pada malam hari. Disney tidak akan secara resmi merilis perkiraan pendapatan sampai Sabtu. Menurut Disney, Skywalker mendapat tambahan 3,6 juta dolar AS dalam preview pada Rabu dan Kamis. Selama tiga hari, Star Wars mendapatkan total sekitar enam juta dolar AS.
Perkiraan berbasis data layanan tiket film daring Maoyan untuk penayangan Skywalker berada pada angka 17,8 dolar AS. Jika perkiraan itu benar, pendapatan Rise of Skywalker makin turun di pasar Cina yang hampir eksponensial dari The Last Jedi Rian Johnson (42,5 juta dolar AS pada 2017) dan The Force Awakens milik Abrams (124 juta dolar AS pada 2015).
Skywalker mencetak rating 7,7 dari 10 pada Maoyan, delapan pada Taopiaopiao Alibaba, dan 6,8 pada situs penggemar film Douban. Dua film sebelumnya juga mencetak rating 7,3 pada Douban.
Pemenang akhir pekan di Cina adalah waralaba Donnie Yen, Ip Man 4: The Finale yang menampilkan kinerja akhir bintang aksi sebagai master seni bela diri tituler yang terkenal melatih Bruce Lee. Ip Man 4 telah menghasilkan 7,2 juta dolar AS pada pukul 17.00 waktu setempat pada Jumat lalu.
Di tempat kedua juga diduduki film lokal, Sheep Without a Shepherd dengan perolehan 3,1 juta dolar AS. Sementara tempat ketiga diamankan comeback Feng Xiaogang, Only Cloud Knows, yakni sebuah tragedi romantis berdasarkan kisah nyata.
Bukan tidak mungkin Skywalker merangkak naik, tetapi ketiga rilis film Cina lokal menarik skor sosial yang lebih tinggi. Menurut perusahaan riset Beijing, Fanink, laki-laki dewasa disebut menjadi kelompok demografis yang menunjukkan minat kuat terhadap film itu.
Perjuangan waralaba Star Wars di Cina berasal dari kenyataan bahwa tiga film asli tidak pernah menerima rilis luas di negara itu. Ketika Star Wars: A New Hope keluar pada 1977, Cina sangat miskin dan baru mulai pulih dari kerusakan Revolusi Kebudayaan.
Ketukan nostalgia-berat dari film-film Disney yang diperbarui tidak membantu masalah, sering membuat penonton film muda Cina bingung dan tidak bersemangat. “Star Wars baru dihadapkan dengan persaingan yang cukup kuat (dari) Ip Man 4, menurut nomor pelacakan kami,” kata salah satu pendiri Fankink, James Li.