Sabtu 21 Dec 2019 22:48 WIB

Ribuan Demonstran Ditahan di India

Mereka ditahan karena menentang UU Kewarganegaraan yang diskriminatif ke Muslim.

Red: Teguh Firmansyah
Demonstran turun ke jalan menentang UU Kewarganegaraan di Mumbai, India, Jumat (20/12).
Foto: AP Photo/Rajanish Kakade
Demonstran turun ke jalan menentang UU Kewarganegaraan di Mumbai, India, Jumat (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Lebih 1.500 pengunjuk rasa telah ditangkap di seluruh India dalam 10 hari belakangan ini. Mereka ditangkap karena menentang UU Kewarganegaraan yang dinilai diskriminatif terhadap Muslim. 

"Sebanyak 4.000 orang telah ditahan dan kemudian dibebaskan," kata seorang pejabat, Sabtu.

Baca Juga

Polisi berusaha memadamkan berbagai protes yang kadangkala berubah ricuh dengan menangkapi para demonstran.

Sedikitnya 19 orang tewas dalam berbagai bentrokan antara polisi dan pemrotes sejak parlemen mengesahkan UU itu pada 11 Desember. Para pengkritik mengatakan UU tersebut mendiskriminasi umat Islam dan mengancam etos sekuler India karena UU membuat agama kriteria bagi kewarganegaraan.

UU itu bertujuan memberikan kewarganegaraan bagi minoritas Hindu, Budha, Kristen, Sikh, kepercayaan Jain dan Parsi dari Afghanistan, Bangladesh dan Pakistan yang mayoritas berpenduduk Muslim. Pelamar hendaknya memasuki India pada atau sebelum 31 Desember 2014.

Ratusan pengunjuk rasa dan polisi menderita luka-luka dalam beragam protes, aksi penentangan paling kuat terhadap pemerintahan nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi.

"Modi bertemu dewan menteri pada Sabtu untuk membahas langkah-langkah keamanan terkait protes-protes tersebut," kata sumber-sumber pemerintah.

Demonstrasi berlanjut pada Sabtu kendati sudah diberlakukan jam malam dan langkah-langkah tegas yang bertujuan memadamkan aksi-aksi unjuk rasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement