Sabtu 21 Dec 2019 23:52 WIB

Menteri PPA: Hari Ibu untuk Seluruh Perempuan Indonesia

Bintang menyebut Hari Ibu jadi momentum memotivasi seluruh perempuan Indonesia

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga (kedua kanan) menggendong anak pelaku usaha rumah tangga saat berdialog tentang Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Banda Aceh, Aceh, Kamis (5/12/2019).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga (kedua kanan) menggendong anak pelaku usaha rumah tangga saat berdialog tentang Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Banda Aceh, Aceh, Kamis (5/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan Hari Ibu merupakan hari untuk seluruh perempuan di seluruh Indonesia karena berawal dari Kongres Perempuan pada 22 Desember 1928.

"Banyak anak muda yang menganggap Hari Ibu adalah hari untuk ibu, seperti 'mother day'. Padahal Hari Ibu untuk seluruh perempuan di seluruh Indonesia," kata Bintang dalam jumpa pers Peringatan Hari Ibu di Kota Semarang, Sabtu (21/12).

Bintang mengatakan Hari Ibu harus menjadi momentum untuk memberikan motivasi bagi seluruh perempuan di seluruh Indonesia bahwa mereka harus bisa memiliki mimpi untuk diri sendiri.

Menurut Bintang, kerap kali perempuan memiliki mimpi yang mulia, yaitu bisa mengantarkan anaknya menjadi seseorang pintar dan suaminya menjadi orang yang sukses. Namun, mimpi untuk diri sendiri justru tidak ada.

"Perempuan juga berhak untuk memiliki dan mewujudkan mimpinya sendiri untuk terlibat dalam pembangunan di ruang publik," tuturnya.

Bintang mengatakan persepsi yang salah terhadap Hari Ibu harus dikembalikan pada sejarah Kongres Perempuan 22 Desember 1928. Kongres yang diikuti organisasi-organisasi perempuan saat itu menghasilkan keputusan yang sangat luar biasa.

"Pada saat itu, para peserta kongres sudah memikirkan bahwa perempuan Indonesia harus bisa maju dan menatap masa depan," ujarnya. Puncak Peringatan Hari Ibu 2019 akan diadakan di Kota Lama Semarang pada Ahad (22/12) sore.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement