REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Partai Perdana Menteri India Narendra Modi, Bharatiya Janata Party (BJP) mengerahkan para pendukung dan simpatisannya menghadiri rapat umum di New Delhi, Ahad (22/12). Kegiatan tersebut dipandang sebagai aksi tandingan BJP terhadap gelombang penolakan Undang-Undang (UU) Kewarganegaraan atau The Citizenship Amandement Act (CAA) yang dianggap anti-Muslim.
Pertemuan di New Delhi diikuti beberapa ribu simpatisan dan pendukung BJP. Kegiatan itu sebenarnya diselenggarakan untuk meluncurkan kampanye BJP menjelang pemilu dewan legislatif New Delhi pada Februari mendatang. Namun saat berpidato, Modi segera mengalihkan fokus pemaparannya pada CAA.
Dia mengatakan CAA tidak berdampak pada 1,3 miliar rakyat India, termasuk Muslim. "Saya harus meyakinkan warga Muslim India bahwa UU ini tidak akan mengubah apa pun untuk mereka," ujar Modi, seraya menambahkan bawa pemerintahannya memperkenalkan reformasi tanpa bias agama.
Modi berpendapat sejak CAA disahkan, sejumlah partai politik di sana telah menyebarkan desas-desus, termasuk menyebut UU itu anti-Islam. "Orang-orang menyesatkan publik, mereka menghasut publik," ucapnya.