REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan Islam KH Didin Hafhiduddin meminta Lembaga Sensor Film (LSF) agar menertibkan film-film yang tidak sesuai dengan akhlak bangsa. Apalagi jika itu cenderung merusak moral bangsa. Hal ini diungkapkannya menanggapi soal adegan berciuman sesama jenis yang terselip di film Star Wars: The Rise of Skywalker.
Film itu telah tayang di bioskop di Indonesia sejak Kamis (19/12) lalu. "Kita berharap karena film itu sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku, maka Lembaga Sensor Film harus benar-benar berfungsi untuk menertibkan film yang tidak sesuai dengan akhlak bangsa bahkan cenderung merusaknya," kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini, melalui pesan elektronik kepada Republika, Senin (23/12).
Mantan ketua umum Baznas ini mengatakan seharusnya film yang bermuatan unsur LGBT dilarang beredar dan dilarang ditayangkan. Pelarangan berlaku baik di bioskop maupun di televisi di Indonesia. Sebab, adegan ciuman yang dilakukan oleh sesama jenis merupakan bagian dari ideologi LGBT yang sangat merusak akhlak dan moral bangsa, terutama generasi muda.
Karena itu menurutnya, seharusnya ada aduan yang dilayangkan ke LSF terkait muatan negatif dalam film tersebut. "Harusnya begitu harus ada pihak yang beranggung jawab secara hukum," tambahnya.
Sebelumnya Lembaga Sensor Film mengatakan adegan antara sesama perempuan itu tidak mesum, melainkan ekspresi kegembiraan menang dalam perang saja. LSF juga menyebut jika ada pihak yang merasa keberatan maka dipersilakan untuk membuat aduan.
Dalam wawancaranya dengan majalah Variety, Abrams telah menyiratkan adanya adegan sesama jenis tersebut. "Bagi saya, penting untuk membuat seluruh orang yang menonton film ini merasa terwakili dalam ceritanya, termasuk LGBTQ," ujar Abrams seperti dikutip laman The Sun.