REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, merasakan adanya insiden rasial saat timnya menghadapi Chelsea, Senin (23/12). Penggawa Chelsea, Antonio Rudiger, disebut menjadi korban pelecehan ketika berbenturan dengan pemain Spurs, Son Heung-Min, di babak kedua.
Rekan Rudiger, Cesar Azpilicueta seperti diberitakan Sportskeeda, mengatakan dirinya mendengar suara yang menyerupai kera setelah insiden tersebut. Ia pun langsung melaporkan kejadian itu kepada wasit.
Menanggapi hal itu, Mourinho mengungkapkan kekecewaannya jika pelecehan bernada rasialis kembali terjadi dalam pertandingan sepak bola. Namun, ia mengaku, tak mengetahui hal tersebut terjadi dalam laga yang berakhir dengan kekalahan 0-2 timnya atas Chelsea.
"Saya terlalu fokus dalam laga tadi dan terlalu jauh dari lokasi insiden. Saya tidak punya banyak hal untuk dikatakan. Saya benci rasialisme dalam kehidupan dan saya benci rasisme di dalam sepak bola," kata Mou.
Menurut Mou, wasit sudah memberikan sikap yang tepat ketika memilih memberhentikan jalannya pertandingan untuk sementara. Pihak Spurs pun menyatakan tengah melakukan investigasi terkait dugaan insiden bernada rasisme tersebut.
"Saya kecewa hal itu masih terjadi, wasit pun menghentikan laga. Kami kalah dan saya sempat tak ingin laga berhenti. Tapi setelah mendengar alasannya, saya dapat paham dan sangat menerimanya," ujar Mou menjelaskan.
Kekalahan yang dialami Spurs membuat klub London ini tertahan di posisi ketujuh klasemen Liga Primer Inggrie dengan 26 poin. Sementara, Chelsea masih di urutan empat dengan 32 poin.