REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bek Chelsea Antonio Rudiger dilaporkan jadi sasaran tindakan rasialime dari fan Tottenham Hotspur dalam pertandingan Liga Primer Inggris, Ahad (22/12). Hal tersebut diketahui dari pengumuman di stadion yang ditujukan kepada penonton saat pertandingan berlangsung.
''Harap diingat bahwa rasialisme tak punya tempat dalam sepak bola,'' ucap operator di Tottenham Hotspur Stadium melalui pengeras suara dikutip dari Sky Sports, Senin (23/12).
Wasit pertandingan Anthony Taylor pun menerapkan langkah pertama dari protokol FIFA untuk menyelesaikan diskriminasi dalam pertandingan. Rudiger terindikasi mengalami serangan rasis oleh suporter Spurs yang menirukan gerakan monyet di menit ke-63.
''Menyedihkan melihat rasialisme lagi di pertandingan sepak bola. Tapi saya pikir sangat penting membicarakannya di ruang publik. Jika tidak, itu akan kembali dilupakan dalam beberapa hari (seperti biasa),'' ujar Rudiger.
Usai pertandingan, Tottenham pun menyatakan akan melakukan investigasi dan bertindak sebagai penghubung dengan Chelsea dan para pemainnya. Menurut Spurs, segala bentuk rasialisme tidak dapat diterima dan ditoleransi dalam stadionnya.
''Kami akan menangani dugaan ini secara serius dan mengambil langkah tegas terhadap individu yang terbukti melakukan hal tersebut, termasuk larangan masuk stadion,'' ujar Spurs dalam sebuah pernyataan.
Dalam laga tersebut, Chelsea menang 2-0 lewa dua gol dari Willian. Derita Spurs kian bertambah setelah Heung-Min Son dikeluarkan wasit setelah menerima kartu merah karena menendang pemain Chelsea.