REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) akan menggelar pemilihan ketua umum dalam Kongres yang akan digelar pada 2020. Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Drajad Wibowo menjadi salah satu yang akan meramaikan kontestasi.
Ia mengaku percaya diri untuk maju menjadi calon Ketua Umum PAN. Drajad sendiri saat ini terus melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak untuk menggalang dukungan.
"Dalam komunikasi itu, ada kesepahaman bahwa PAN harus jadi parpol yang mampu menawarkan pilihan kebijakan publik yang lebih bermanfaat bagi rakyat, di berbagai bidang," ujar Drajad saat dihubungi, Senin (23/12).
Jika terpilih, Drajad rencananga akan memberikan peran yang lebih besar kepada pengurus partai di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam pemilihan kepala daerah. Serta mencetak kader dan sumber daya manusia berkualitas unggul.
"PAN harus berada di barisan terdepan dalam memaksimalkan pelaksanaan dan manfaat otonomi daerah," ujar Drajad.
Ditanya soal jumlah dukungan yang telah diperolehnya, Drajad enggan mengungkapkannya dengan pasti. Ia sendiri tak ingin mengklaim jumlah dukungan yang sudah dikantonginya, seperti yang dinyatakan oleh caketum lain.
Menurutnya, yang terpenting Ketua Umun PAN nanti harus dapat membawa partai ke arah yang lebih baik. "Juga bermanfaat bagi rakyat, baik di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan, hukum, dan seterusnya," ujar Drajad.
Diketahui, Kongres rencananya akan digelar pada Maret 2020 untuk memilih Ketua Umum PAN periode selanjutnya. Saat ini sudah ada enam nama yang diisukan maju dalam kontestasi.
Keenamnya, yaitu mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia (MenPAN-RB) Asman Abnur dan Wakil Ketua Umum PAN Mulfachri Harahap.
Serta, Wali Kota Bogor Bima Arya, Ketua Fraksi PAN di DPR Hanafi Rais, dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Drajat Wibowo. Serta, pejawat Ketua Umum PAN saat ini, Zulkifli Hasan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika