Senin 23 Dec 2019 14:01 WIB

Soal Ucapan Natal, Dirjen Bimas Islam: Tergantung Niat

Ada dua pendapat mengenai ucapan Natal dari Muslim kepada umat Kristiani.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Soal Ucapan Natal, Dirjen Bimas Islam: Tergantung Niat. Misa Natal (ilustrasi).
Foto: Republika/Farah Noersativa
Soal Ucapan Natal, Dirjen Bimas Islam: Tergantung Niat. Misa Natal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) Muhammadiyah Amin menuturkan ucapan selamat Natal dari seorang Muslim kepada pemeluk agama yang merayakannya cukup dikembalikan pada niat masing-masing.

"Semua perbuatan itu sesuai dengan niat masing-masing. Jadi sesuai niatnya saja. Innamal a'maalu binniyat," kata dia kepada Republika.co.id, Senin (23/12).

Baca Juga

Muhammadiyah menyadari polemik soal ucapan Natal ini selalu muncul menjelang hari perayaan tersebut dan tiap tahun selalu berulang. Dia menjelaskan, memang ada dua pendapat soal itu. Satu pendapat membolehkan dan pendapat lain melarangnya demi kehati-hatian dalam menjaga keimanan.

Karena itu, menurut Muhammadiyah, pengucapan Natal ini sudah seharusnya dikembalikan ke masing-masing Muslim. "Kalau itu mengganggu keimanannya, sebaiknya tak diucapkan. Tapi kalau (niatnya) untuk pernyataan persatuan dan kebersamaan dan tidak mengganggu keimanan, itu boleh saja. Dua pendapat ini sudah ada sejak lama. Jadi silakan melaksanakan sesuai keyakinannya masing-masing," ucap dia.

Muhammadiyah juga mengajak umat Muslim terus menjaga aspek muamalah atau hubungan sosial sesama manusia. "Itu penting. Jadi sekali lagi, kalau mengganggu keimanan, lebih baik tidak diucapkan. Tapi kalau untuk ucapan kebersamaaan apalagi di negara kita dengan kemajemukannya, maka silakan saja bagi yang ingin mengucapkannya," ujarnya.

Muhammadiyah juga berharap umat Kristiani yang merayakan Hari Raya Natal menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement