Senin 23 Dec 2019 14:10 WIB

Tim Jibom Sterilisasi Sejumlah Gereja di Solo

Pengamanan dilakukan tim penjinak bom (Jibom) menyambut Natal.

Tim Jibom Sterilisasi Sejumlah Gereja di Solo. Sejumlah anggota polisi bersenjata lengkap berjaga di sekitar lokasi Gereja GBIS Kepunton, Solo, Jawa Tengah (ilustrasi).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Tim Jibom Sterilisasi Sejumlah Gereja di Solo. Sejumlah anggota polisi bersenjata lengkap berjaga di sekitar lokasi Gereja GBIS Kepunton, Solo, Jawa Tengah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tim Penjinak Bom (Jibom) Brimob Batalion C Pelopor Polda Jateng mulai melakukan kegiatan sterilisasi sejumlah gereja untuk persiapan kegiatan ibadah Natal 2019, di Kota Solo, Senin (23/12).

Tim Jibom Brimob dipimpin oleh Komandan Unit 1 Jibom Brimob Polda Jateng, Iptu Maruto Jono, dengan membawa 12 anggotanya didukung anggota Polres Kota Surakarta. Tim melakukan sterilisasi di Gereja Paroki Santa Perawan Maria Regina Purbowardayan Jebres Surakarta dan kemudian dilanjutkan di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton Solo.

Baca Juga

Tim Jibom membawa alat pendeteksi logam, senter, dan alat deteksi bom lainnya. Tim Jibom melakukan penyisiran baik di dalam gereja maupun di luar atau lingkungan yang akan digunakan ibadah Natal pada Selasa (24/12) hingga Rabu (25/12) pagi. Menurut Komandan Unit 1 Jibom Brimob Polda Jateng Iptu Maruto Jono, timnya pada Senin ini, hanya memeriksa atau sterilisasi dua tempat gereja.

Sedangkan kegiatan pada Selasa (24/12) akan dilakukan seluruh gereja, termasuk 16 gereja yang masuk rawan 1 di Solo. Menurut dia, sebanyak 20 personel dari Brimob Polda Jateng akan dibagi dua tim dengan masing-masing tim 10 personel. Timnya akan melakukan kegiatan sterilisasi gereja seluruhnya pada 16 gereja.

Kepala Sub-Bagian Pengendali Operasi Polres Kota Surakarta AKP Suwandi mengatakan sebanyak 16 gereja yang termasuk rawan 1 di Solo dilakukan sterilisasi oleh Tim Jibom Batalion C Pelopor Polda Jateng di Surakarta. "Kami Senin ini, melakukan sterilisasi dua gereja, yakni Paroki Santa Perawan Maria Regina Purbowardayan Jebres Surakarta, dan GBIS Keponton Jebres Solo," kata Suwandi disela sterilisasi di GBIS Kepunton Solo.

Ia melaksanakan sterilisai di kawasan gereja yang jemaatnya lebih dari 2.000 orang, seperti di GBIS Kepunton yang pernah terjadi bom bunuh diri pada 25 September 2011. Menurut dia, pengamanan juga sudah dilaksanakan terdiri dari Perwira Pengendali (Pedal) dengan anggota 9 personel ditambah empat personel dari Brimob dan anggota TNI di setiap gereja masuk kategori rawan 1.

Polresta Surakarta sebelum juga melaksanakan kegiatan operasi yang dipimpin oleh Kabag Operasi Polresta Surakarta, dengan melakukan koordinasi dengan pengurus gereja rawan 1 termasuk sekuriti untuk pelaksanaan kegiatan di lapangan di antaranya, setiap gereja hanya satu pintu masuk.

Para jemaat gereja juga sudah diimbau saat kegiatan ibadah tidak membawa tas, jika ada membawa tas dari masing-masing gereja menyediakan tempat penitipan tas, termasuk tidak membawa barang-barang yang berharga. "Pada GBIS Kepunton untuk pengamanan monitor CCTV ada sebanyak 32 titik dan hal ini, dan semuannya berfungsi dengan baik," ujarnya.

Pengurus GBIS Kepunton Surakarta Widya Hernawan menjelaskan, GBIS Kepunton memiliki sekitar 4.000 hingga 5.000 jemaat. Kegiatan ibadah Natal akan dilakukan Selasa (24/12), pukul 08.00 WIB dan pukul 18.00 WIB.

Selain dari aparat keamanan, ia juga memiliki tim khusus dari GBIS Kepunton pada waktu acara ibadah Natal sudah disiapkan memonitor beberapa tempat di kawasan gereja. Tim khusus itu, untuk memantau orang yang mencurigakan.

"Hal ini, kami seperti, kejadian tahun sebelumnya, begitu, sempat mencurigai seseorang yang membawa tas koper, tetapi demi keamanan kami amankan, dan ternyata salah sasaran, dia salah satu jemaatnya," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement