Senin 23 Dec 2019 14:31 WIB

Pangkalan Elpiji Dilarang Tutup Selama Libur Nataru

Kebijakan ini dimaksudkan untuk menjamin kebutuhan masyarakat terhadap elpiji.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Gita Amanda
Pangkalan elpiji dilarang tutup selama libur Nataru.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Pangkalan elpiji dilarang tutup selama libur Nataru.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO --  Pangkalan elpiji di wilayah eks Karesidenan Banyumas, dilarang tutup selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019/2020.

''Tidak boleh tutup. Semua pangkalan yang ada harus tetap melayani masyarakat selama libur natal maupun tahun baru,'' ujar Wakil Ketua BPC Hiswana Migas Bidang Elpiji Wilayah Banyumas, Bambang Pramono, Senin (23/12).

Baca Juga

Dia menyebutkan, kebijakan yang diputuskan Pertamina Marketing Operation Manager (MOR) IV Jateng/DIY ini, dimaksudkan untuk menjamin kebutuhan masyarakat terhadap elpiji bisa terpenuhi.

Menurut Bambang, untuk mengantisipasi peningkatan permintaan elpiji selama masa libur Nataru ini, Pertamina MOR IV memberi tambahan pasokan untuk wilayah eks Karesidenan Banyumas. Khusus untuk elpiji subsidi tiga kilogram (kg), selama Desember 2019 ini dipasok sebanyak 1.245.040 tabung.

''Jumlah ini mengalami kenaikan sekitar 10 persen dibanding kuota November 2019,'' jelasnya. Sedangkan dibanding dengan Desember 2018, juga mengalami kenaikan sekitar empat persen, karena pada waktu tersebut dilakukan pemasokan sebanyak 1.238.931.

Dengan penambahan pasokan ini, Bambang mengaku optimistis kebutuhan masyarakat terhadap elpiji tabung tiga kilogram akan terpenuhi. Namun bila nantinya terjadi kekurangan, Bambang menyatakan, pihak Pertamina masih bisa melakukan penambahan sekitar 3-4 persen dari kuota.

Koordinator Bidang Elpiji 3 Kilogram DPC Hiswana Migas Banyumas Jati Wibowo, menambahkan di seluruh wilayah eks Karesidenan Banyumas terdapat 473 pangkalan elpiji. Secara rinci, di Kabupaten Banyumas ada sebanyak 135 pangkalan, di Purbalingga 90 pangkalan, di Cilacap 181 pangkalan, dan di Kabupaten Banjarnegara ada sebanyak 67 pangkalan.

Jati menyebutkan, seluruh pangkalan tersebut saat ini tidak hanya menyediakan elpiji subsidi tiga kilogram. Namun juga sudah diwajibkan menyediakan stok elpiji nonsubsidi 5,5 kg.

''Sejak tiga bulan lalu, semua pangkalan harus menyediakan stok elpiji 5,5 kg. Tidak boleh hanya menyediakan elpiji tiga kg saja. Stok elpiji yang disediakan, minimal 10 persen dari keseluruhan stok yang dimiliki,'' jelasnya.

Sementara untuk menjamin ketersediaan BBM di sejumlah SPBU di wilayah eks Karesidenan Banyumas, Sales Branch Manajer Rayong IV Banyumas-Cilacap

Adeka Sangtraga Hitapriya, menyebutkan pihaknya menyiapkan sejumlah SPBU kantong di jalur jalan yang diperkirakan mengalami kepadatan. Antara lain di jalur selatan antara Tambak-Rawalo Kabupaten Banyumas.

''Kita menyediakan SPBU kantong, agar bila terjadi kebutuhan mendesak di satu SPBU, bisa segera dilakukan pengiriman dengan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh,'' jelasnya.

Mengenai perkiraan peningkatan permintaan BBM, dia menyebutkan, kenaikan kebutuhan BBM diperkirakan hanya di kisaran 1-2 persen dari kondisi normal. ''Bila dibandingkan libur hari raya Idul Fitri tentu berbeda jauh, karena jumlah warga yang mudik juga tidak akan terlalu banyak,'' jelasnya.

Fokus perhatian, menurut Adeka, justru pada jalur-jalur menuju tempat wisata. Hal ini mengingat warga yang mengisi waktu libur dengan berwisata, diperkirakan akan mengalami lonjakan dibanding hari biasa.

Dia juga memastikan, stok BBM akan mencukupi karena berapa pun kebutuhan BBM akan bisa dipenuhi Pertamina. ''Stok BBM terbanyak, kita sediakan dalam bentuk pertalite. Kami menyediakan stok Pertalite sebesar 13.088 kiloliter,'' jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement