REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Terbengkalai serta buruknya penataan sejumlah pasar wilayah Surabaya, Jawa Timur, kini dikeluhkan para pedagang. Keluhan tersebut menjadi topik utama dalam pertemuan antara Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Pusat, APPSI Jatim, dengan anggota DPRD Kota Surabaya di Pasar Tunjungan, Surabaya pada Ahad (22/12).
Dalam pertemuan yang turut dihadiri oleh Ketua Umum APPSI Ferry Juliantono serta Wakil Ketua DPRD Surabaya, A Toni, itu para pedagang meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dapat lebih memperhatikan pasar tradisional.
Sebab, terdapat sejumlah pasar yang kini dalam kondisi memprihatinkan, satu di antaranya Pasar Tunjungan. "Ada beberapa masalah yang dirasakan pedagang saat ini, seperti pasar Tunjungan yang sudah lama terbengkalai sampai dengan masalah kebijakan retribusi yang dirasakan tidak adil bagi pedagang," kata Ferry dalam siaran pers, Senin (23/12).
Berbeda dengan Pasar Tunjungan, menurut dia, Pasar Gunung Anyar dalam kondisi yang baik. Oleh karena itu, Pasar Gunung Anyar harus dijadikan sebagai pasar percontohan. "Pasar Tunjungan ini sudah terlalu lama terbengkalai, sementara pedagang tetap dimintai retribusi," ucap Ferry.
Oleh karena itu, APPSI meminta agar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dapat segera membenahi Pasar Tunjungan layaknya Pasar Gunung Anyar. "Kami siap membantu, baik untuk renovasi maupun untuk pengelolaanya," ucap Ferry.