Senin 23 Dec 2019 15:02 WIB

5 KK Mengungsi Akibat Tanah Longsor di Sungai Rageh

Rumah dari 5 KK kini di Sungai Rangeh Nagari Bayua, Agam sedang rusak parah.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah warga melihat kondisi rumah yang terkena banjir bandang, di Jorong Galapuang, Nagari Tanjungsani, Kab.Agam, Sumatera Barat, Kamis (21/11/2019).
Foto: Antara/Kuraiman
Sejumlah warga melihat kondisi rumah yang terkena banjir bandang, di Jorong Galapuang, Nagari Tanjungsani, Kab.Agam, Sumatera Barat, Kamis (21/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM - Bencana tanah longsor yang disebabkan curah hujan begitu tinggi terjadi di Sungai Rangeh Nagari Bayua Kecamatan Tanjung Raya, Agam, Sumatera Barat akhir pekan kemarin. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno yang hari ini, Senin (23/12) meninjau lokasi kejadian menyebut  sebanyak 5 kepala keluarga (KK) di Sungai Rangeh Nagari Bayua Kecamatan Tanjung Raya harus diungsikan ke tempat aman karena rumah dari 5 KK tersebut kini sedang rusak parah.

''Kejadian longsor mengakibatkan lima kepala keluarga dengan jumlah warga 17 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya,'' kata Irwan.

Selain merusak 5 unit rumah warga, tanah longsor di Sungai Rangeh juga menghamtam sejumlah fasilitas umum seperti bangunan Taman Kanak-Kanak (TK) dan sebuah musola.

Irwan meminta warga agar selalu waspada di saat situasi cuaca ekstrem seperti sekarang. Terlebih Kecamatan Tanjung Raya berada di lereng bukit yang menghadap ke Danau Maninjau. Di mana ketika musim penghujan datang tanah tebing tersebut rawan amblas dan mengakibatkan tanah longsor menerpa sampai ke pemukiman masyarakat.

"Masyarakat disini harus lebih waspada dan ekstra hati-hati, lereng bukit ini rentas sekali dengan longsor. Karena tanahnya labil, dan curah hujan tinggi bisa mengakibatkan longsor," ucap Irwan Prayitno.

Menurut Irwan Prayitno Tanjung Raya memerlukan posko drarurat sebagai penampungan pengungsian. Ia berharap Pemkab Agam bisa merelokasi warga setempat ke tempat yang lebih aman. Selain itu, Irwan  meminta kepada BPBD setempat berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang untuk mengerahkan alat berat guna  membuang material longsor.

Irwan memaklumi bahwa setia musibah merupakan peringatan dan kekuasaan Allah SWT. Tapi ia berharap warga agar mau pindah tempat tinggal ke tempat relokasi yang disiapkan pemerintah agar ke depan, bila bencana lagi, masyarakat tidak lagi mengalami kerugian.

Saat kunjungannya itu Irwan Prayitno juga menyerahkan bantuan dari Baznas Sumbar sebesar Rp 150 juta yang diterima oleh Bupati Agam Indra Catri. Ia juga menyerahkan bantuan makanan siap saji dari Dinas Sosial dan peralatan sholat dan BPDB Sumbar yang diterima Camat Tanjung Raya Handria Asmi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement