REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin menyoroti ditunjuknya Irjen Gatot Eddy Pramono, sebagai Wakil Kepala Polri (Wakapolri), menggantikan Komjen Ari Dono Sukmanto. Azis berharap Gatot dapat melakukan pembenahan di tubuh Polri.
"Pembenahan internal, memaksimalkan kemampuan personel dan melengkapi sarana dan prasarana dengan memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri," ujar Aziz Syamsuddin saat dihubungi. Politikus Golkar itu berharap, Gatot dapat mendorong personel Polri menggunakan produksi senjata dalam negeri.
Aziz berharap, Gatot bisa menjadi sosok yang tepat menjabat posisi orang nomor dua di Polri mendampingi Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis. Pengalaman Gatot di penindakan maupun birokrasi diharapkan Aziz dapat menjawab tantangan sebagai Wakapolri.*"Punya pengalaman baik di lapangan dan di meja," kata Aziz Syamsuddin.
Sementara itu, Presidium Indonesia Police Watch (IPW) menilai Gatot Eddy dipilih lantaran ada catatan positif Gatot saat menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya, terutama dalam pengamanan Pemilu 2019 di Ibu Kota. Selain itu, Gatot juga dianggap memiliki nilai baik dalam seleksi pimpinan tinggi Polri.
"Ketika PTIK dan Sespim, Gatot selalu bersaing dengan Tito Karnavian. Tito peringkat satu, dan Gatot peringkat dua," jelas Neta.
Di sisi lain, hubungan Idham dan Gatot juga dekat sejak lama. Saat itu Idham pernah memimpin Satgas Merah Putih dan Gatot memimpin Satgas Nusantara. Sehingga kerja sama di antara kedua diprediksi akan terjalin dengan baik.
“Bagi IPW, Tito, Idam, dan Gatot adalah sahabat tiga serangkai. Mereka selalu terlihat bersama-sama di saat senggang saat Tito menjadi Kapolri,” ujar Neta menambahkan.