Senin 23 Dec 2019 20:29 WIB

Angkat Isu Jalur Rempah, Hasto Akui PDIP Melawan Arus

PDIP akan mengangkat isu Jalur Rempah dalam Rakernas I 2020 mendatang.

Red: Bayu Hermawan
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Krtistiyanto mengakui pihaknya melawan arus dengan mengangkat tema 'jalur rempah' dalam rapat kerja nasional (Rakernas) I 2020, yang sekaligus perayaan HUT partai Ke-47. Hasto mengatakan, PDIP tak ingin pentas politik nasional hanya dikuasai isu politik kekuasaan yang liberal.

Hasto, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin, menyatakan pihaknya menyadari benar bahwa mengangkat isu 'jalur rempah' sangat tidak seksi dalam konteks isu politik nasional. Namun, pihaknya juga tak ingin pentas politik nasional sekedar dikuasai oleh isu politik kekuasaan yang liberal. "Dimana media lebih suka melihat sesuatu yang bertarung berhadap-hadapan, meributkan gagasan-gagasan yang bisa memecah belah bangsa. Kami justru melihat bangsa kita sebenarnya lebih butuh gagasan yang menggelorakan kemajuan dan semangat berdikari," kata Hasto.

Baca Juga

Oleh karena itu, PDIP lebih ingin mengajak seluruh rakyat dan pelaku pentas politik nasional berbicara soal kuliner Indonesia yang paling lengkap sedunia. Hingga Founding Father Soekarno pernah membuat buku Mustika Rasa berisi lebih dari seribu resep makanan dengan berbagai varian serta cita rasa khas Indonesia. "Kami semacam melawan arus. Ketika orang masih suka politik kekuasaan, kami bicara tentang politik substansi. Politik apa yang ada di Indonesia," ujarnya.

Berbicara topik demikian akan membuat rakyat Indonesia mengingat lagi bahwa kayu cendana, kayu manis, pala, kapulaga, cengkeh, dan lainnya potensi pengembangan hulu hilir dapat hadir sebagai keunggulan produk nusantara.