Selasa 24 Dec 2019 06:19 WIB

Pusat Kuliner di Tengah Pencakar Langit

Harga makanan di Thamrin 10 juga dinilai terjangkau.

Rep: Heni Pratiwi/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah warga beraktivitas di ruang terbuka hijau Dukuh Atas, Jalan Sudirman Thamrin, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Foto: Republika
Sejumlah warga beraktivitas di ruang terbuka hijau Dukuh Atas, Jalan Sudirman Thamrin, Jakarta, Rabu (30/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan telah meresmikan Thamrin 10 menjadi pusat kuliner baru pada Sabtu (21/12) lalu. Thamrin 10 berada di lokasi strategis, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, tepatnya di samping Hotel Sari PanPasific, Jakarta Pusat. Sebelumnya, lahan seluas 8.000 meter persegi tersebut merupakan kawasan park and ride atau tempat parkir kendaraan untuk para pekerja di sekitar Jalan MH Thamrin.

Kini, kawasan tersebut menjadi lokasi kuliner dengan nama Kuliner Food and Creative Park Thamrin 10. Di lokasi kuliner ini, terdapat 54 tenant usaha kecil menengah (UKM) dan tujuh food truck  yang menyajikan beragam pilihan menu bagi pengunjung.

Aneka pilihan jajanan yang ditawarkan, seperti makanan hidangan penutup hingga makanan berat, baik western maupun kuliner nusantara dengan konsep millenial food. Para penjual yang mengisi taman jajan Thamrin 10 memang merupakan pelaku UKM binaan Pemprov DKI Jakarta.

Amron Situmorang selaku manager Thamrin 10 mengatakan, sejauh ini diperkirakan sudah ada 2.000 pengunjung yang datang sejak //soft opening// pada Sabtu lalu. Terlihat dari pantauan Republika pada Senin (23/12), proses pembangunan di sekitar kawasan Thamrin 10 masih berjalan yang ditargetkan rampung awal Januari 2020 mendatang.

"Ini masih ada hal kecil yang belum selesai untuk kelengkapan beberapa fasilitas. Nantinya juga ini mau dipasang tenda besar buat atap, biar pengunjung enggak panas sama kehujanan. Sejauh ini, progresnya sudah mencapai 90 persen, rencana awal Januari target selesai semua," kata Amron, Senin.

Pihaknya menjelaskan, pelaku usaha yang saat ini tergabung tidak secara permanen menempati area food court. Akan tetapi, rata-rata memiliki jangka waktu penempatan satu hingga tiga bulan yang kemudian dilakukan penyeleksian dan proses akurasi baru.

Sistem kontrak yang digunakan bagi pelaku usaha yang membuka tenant maupun food court di Thamrin 10 dengan sistem bagi hasil. Sebesar 20 persen untuk pengelola dan 80 persen untuk pemilik usaha.

"Ada 200 pendaftar. Kontrak tenant-nya dengan jangka waktu satu bulan hingga tiga bulan, belum ada yang permanen. Sehabis itu, kita akan melakukan evaluasi," ujar dia.

Ia mengimbau bagi pengusaha UKM yang ingin bergabung mengisi tenant dan food court dapat mendaftar ke surel [email protected] dengan melampirkan foto dan keterangan produk. Jika terpilih, mereka akan diundang untuk menjalani proses akurasi dan serangkaian tes seleksi standardisasi dari pihak pengelola.

Thamrin 10 mengusung konsep tempat makan area terbuka (outdoor) dengan pemandangan gedung-gedung pencakar langit dan jalan raya yang menawarkan sensasi makan di tengah Kota Jakarta. Terdapat juga, hiasan ondel-ondel di beberapa titik yang menjadi ikon Kota Jakarta.

Tak hanya itu, suguhan penampilan musik akustik menambah sarana hiburan yang rencananya digelar setiap malam. Salah seorang pengunjung, Sari Dewi, mengatakan, harga makanan dan minuman yang dijual cukup terjangkau dan tidak mahal. Namun, ia menyarankan agar berkunjung ke Thamrin 10 saat menjelang malam hari agar tidak panas.

"Tadi, saya makan pecel harganya kalau buat di kawasan Thamrin sini terjangkau enggak menguras kantong buat tempat nongkrong, makanannya enak. Cuma di sini kalau nongkrong lebih baik menjelang malam hari. Soalnya kalau siang-siang gini lumayan panas karena belum ada penutup," kata Sari.

Untuk transaksi pembayaran, pengunjung bisa melakukan pembayaran nontunai dengan memanfaatkan cashless dari Bank DKI menggunakan JakCard dan JakOne Mobile serta DANA. Selain melakukan transaksi, pengunjung juga dapat melakukan pengisian dan pembelian kartu JakCard. Fasilitas toilet pintar juga disediakan di area Thamrin 10, yang pemakaiannya menggunakan transaksi nontunai dengan kartu JakCard.

Bagi pengunjung yang membawa kendaraan pribadi, pihak pengelola tidak menyediakan area parkir. Biasanya, area ini ramai dikunjungi pengunjung pada saat jam makan siang weekdays dan menjelang malam pada weekend. Khusus momen car free day, tempat ini mulai dibuka pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB .

Dalam akun Instagram resminya, Anies mengatakan, dulunya kawasan ini hanya digunakan untuk tempat parkir. Kini, tempat tersebut diubah menjadi salah satu ruang ketiga, tempat interaksi warga, khususnya dalam memfasilitasi taman dan kuliner.

“Kami di Pemprov DKI Jakarta ingin membangun kota di mana semua warga merasakan kota ini milik kita. Semua merasakan kesetaraan kesempatan,” kata Anies.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement