Selasa 24 Dec 2019 07:37 WIB

PPK: Jembatan di Utan Kemayoran Roboh Segera Diperbaiki

Petugas keamanan melarang pengunjung dan wartawan memasuki Utan Kemayoran.

Rep: Amri Amrullah/Antara/ Red: Bilal Ramadhan
Kondisi jembatan yang roboh di Hutan Kota Kemayoran, Jakarta, Senin (23/12).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Kondisi jembatan yang roboh di Hutan Kota Kemayoran, Jakarta, Senin (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jembatan Lengkung Utan Kota Kemayoran, Jakarta Pusat, roboh pada Ahad (22/12) pukul 16.00 WIB. Reruntuhan jembatan berwarna kuning-biru tersebut jatuh ke danau yang berada di tengah Hutan Kota, Kemayoran. Sebelum ambruk, jembatan tersebut sedang dalam proses pengerjaan akhir dan baru dicor.

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Kompleks (PPK) Kemayoran, Medi Kristianto, menyatakan, sangat prihatin dan meminta maaf kepada masyarakat atas peristiwa robohnya jembatan lengkung di area Utan Kemayoran, Jakarta Pusat.

“Kami akan menyelidiki penyebab robohnya jembatan lengkung di area Utan Kemayoran yang roboh,” kata Medi, Senin (23/12).

Akan tetapi, pihaknya masih bersyukur dalam peristiwa tersebut tidak ada masyarakat yang menjadi korban. Atas kejadian tersebut, Medi mengatakan, pihaknya telah memanggil dan bertemu dengan kontraktor, konsultan perencana, dan konsultan pengawas pembangunan jembatan dimaksud.

Medi menyatakan, jembatan lengkung tersebut masih dalam proses penyelesaian pekerjaan dan belum digunakan serta belum dibuka untuk umum. Hal ini ditandai dengan adanya pembatas khusus di kedua sisi jembatan lengkung sebagai tanda larangan agar pengunjung tidak menaiki dan tidak melewatinya.

“Sehubungan dengan peristiwa tersebut, hingga kini PPK Kemayoran masih mendalami penyebab robohnya jembatan lengkung dimaksud,” ujar dia.

Direktur Perencanaan Pusat Pengelola Komplek Kemayoran (PPKK) Riski Renando mengatakan, jembatan lengkung masih dalam proses penyelesaian pekerjaan dan belum digunakan.

"Jembatan lengkung tersebut belum dibuka untuk umum," kata Riski. Hingga kini, Riski menyebut PPK Kemayoran masih mendalami penyebab robohnya jembatan itu bersama pihak berwenang.

Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko, mengatakan, sudah mendapat informasi kejadian dari pihak PPK Kemayoran. Menurut dia, kondisi jembatan tersebut masih dalam proses konstruksi dan tanggung jawab sepenuhnya ada di kontraktor pelaksana yang berkontrak dengan pihak PPK Kemayoran.

Sigit meminta kejadian tersebut seharusnya menjadi perhatian semua pihak agar tidak terulang lantaran keselamatan di area publik harus terjamin dengan baik. "Musibah yang terjadi jadi fokus perhatian kita semua. Ruang publik harus mampu memberikan aspek keselamatan dan tidak hanya faktor keindahannya," kata Sigit.

Lurah Pademangan Timur, Bambang Mulyanto, menjelaskan, letak jembatan itu berada di tengah area ruang terbuka hijau yang tengah dalam proses penataan. "Pelaksana pengerjaannya PPK Kemayoran. Informasi yang saya terima itu lagi pengerjaan dan areanya belum dibuka untuk umum," ujar Bambang.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan, laporan dari tim di lapangan memang bukan pekerjaan pemprov. "Itu bukan merupakan pekerjaan Pemprov DKI Jakarta. Itu pekerjaan PPK Kemayoran. Ya, kita berharap segera diatasi," kata Saefullah.

Dilarang Masuk

Sementara itu, robohnya jembatan lengkung di dalam Kawasan Utan Kemayoran membuat pengunjung hingga petugas kebersihan dilarang masuk pada Senin siang. Berdasarkan pantauan di sekitar Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, terlihat belasan petugas kebersihan pengelolaan kompleks kemayoran dari Kementerian Sekretariat Negara, tidak bisa masuk untuk menyimpan peralatan kerja mereka.

Para petugas itu terlihat melemparkan alat kebersihan itu melewati pagar pembatas, yang selanjutnya dikumpulkan rekan mereka yang berada di dalam pagar kawasan. Belasan pengunjung yang ingin memasuki area kawasan juga dihalangi oleh petugas keamanan.

Petugas keamanan tidak memberikan alasan yang jelas mengapa kawasan itu ditutup untuk pengunjung. "Saya sekeluarga dari Bekasi ingin melihat keindahan Utan Kemayoran seperti saat diresmikan, Sabtu kemarin," kata Rachmat.

Dia mengakui, mengetahui informasi terkait patahnya jembatan di dalam kawasan. Namun, ia dan keluarga berharap kawasan itu tidak ditutup secara keseluruhan. Pada waktu yang sama, puluhan petugas keamanan yang berjaga di dalam dan luar kawasan Utan Kemayoran menghalangi sejumlah wartawan yang melakukan peliputan.

Petugas mengusir para wartawan tanpa alasan jelas dan terus menjaga kawasan dari luar agar tidak ada yang bisa mendekati. Sementara itu, pintu masuk utama terlihat ditutup dengan spanduk putih sebagai tanda kawasan itu tidak bisa dimasuki untuk umum.

Sebelumnya, Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks (PPK) Kemayoran Medi Kristianto mengatakan, Utan Kemayoran mengusung konsep "Three Wonderfull Journey", yaitu jelajah hutan, ekspedisi mangrove, dan area bermain air yang mewakili tiga karakter utama Utan Kemayoran.

"Hari ini dibuka Utan Kemayoran, diharapkan besok sudah bisa diakses masyarakat, terutama di Utara Jakarta, 'free' biaya tanpa dipungut biaya, silakan beraktivitas di sini," kata Medi saat peresmian Utan Kemayoran, Sabtu (21/12) lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement