Senin 23 Dec 2019 22:24 WIB

Penyisiran Lokasi Banjir Teluk Wondama Mulai Dilakukan

Saat ini, belum ada laporan terkait korban banjir Teluk Wondama.

Tim Search And Rescue (SAR) dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melakukan penyisiran lokasi banjir yang terjadi di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat, Senin (23/12) (Ilustrasi banjir)
Foto: BNPB
Tim Search And Rescue (SAR) dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melakukan penyisiran lokasi banjir yang terjadi di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat, Senin (23/12) (Ilustrasi banjir)

REPUBLIKA.CO.ID, TELUK WONDAMA - Tim Search And Rescue (SAR) dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melakukan penyisiran lokasi banjir yang terjadi di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat, Senin (23/12). Namun hingga saat ini, belum ada laporan terkait korban.

"Belum ada laporan terkait adanya korban, saat ini Tim kami sedang di lapangan membantu warga melakukan evakuasi," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manokwari, George Leo Mercy Randang, saat dihubungi, Senin.

Baca Juga

Kantor SAR Manokwari, sebut Leo, belum memperoleh informasi detail terkait musibah tersebut. Saat ini pun pihaknya masih menunggu dan timnya terus bergerak bersama masyarakat setempat.

"Tim kami bersama masyarakat serta potensi SAR yang lain membantu warga, kita evakuasi ke lokasi yang lebih aman. Mudah-mudahan tidak ada korban jiwa," sebut Leo lagi.

Sesuai informasi awal yang diterima, lanjut Mercy, banjir mulai terjadi sekitar pukul 20.30 WIT saat Sungai Anggris meluap akibat cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah tersebut. Ia menyebutkan, demi menghindari hal buruk yang tak diinginkan, untuk sementara sebagian masyarakat diungsikan ke Kapal Taqbot yang berlabuh di Pelabuhan Wasior.

Teluk Wondama, terutama Wasior memiliki pengalaman buruk terkait musibah banjir. Pada Oktober 2010 silam wilayah tersebut porak poranda akibat banjir bandang.

Ratusan nyawa melayang, dan berbagai fasilitas publik,serta rumah warga hancur akibat bencana kala itu. Tak ayal, hal itu membuat warga trauma dan was-was saat banjir kembali terjadi.

Selain menggenangi rumah warga, musibah banjir yang terjadi pada Senin (23/12) air juga menutup sejumlah fasilitas seperti taman kota, pintu masuk menuju pelabuhan, serta beberapa fasilitas lain di pusat ibu kota kabupaten tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement