REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Bus Sriwijaya jurusan Bengkulu-Palembang diduga menabrak beton sebelum terjun ke sungai di Liku Lematang, Desa Perahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan. Kapolres Pagaralam Dolly Gumara mengatakan, berdasarkan olah TKP setelah kejadian terlihat ada jejak beton yang rusak tertabrak.
"Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, kami langsung ke TKP semalam. Kira-kira hanya berselang 10 menit setelah kejadian. Ada beton rusak, dan bus masuk ke jurang dengan keadaan miring," ungkap Dolly saat dihubungi pada Selasa (24/12).
Ia mengatakan sejauh ini hasil indentifikasi menunjukkan bahwa kecelakaan ini merupakan kecelakaan tunggal. Kecelakaan menyebabkan 24 orang meninggal dunia dan 13 orang selamat. "Korban selamat sudah dibawa ke RS Basemah, Kota Pagaralam, untuk mendapatkan perawatan luka-lukanya," ujarnya.
Saat ini tim SAR gabungan yakni tim Rescue Pos SAR Pagaralam, Polres Pagaralam, Satpol PP Kota Pagaralam, BPBD Kota Pagaralam, Tagana Kota Pagaralam masih mengevakuasi korban. Menurut Dolly, kemungkinan besar korban bertambah karena tim akan terus menyisir beberapa lokasi seperti di dalam bus, di sungai, dan di bawah jurang.
Terkait jumlah penumpang, polisi masih mendalami mengingat terdata di PO Sriwijaya hanya 27 orang. "Kemungkinan ada yang naik di perjalanan, ada yang bilang 50 orang, ada yang bilang 37 orang. Ini kami dalami terus," ucapnya.
Berdasarkan informasi Basarnas, pada Selasa pagi sekitar pukul 09.32 WIB ditemukan satu orang korban meninggal dunia. Dengan demikian total korban meninggal berjumlah 25 orang.