Selasa 24 Dec 2019 17:45 WIB

PPK Kemayoran Bantah Rp 5 Miliar untuk Jembatan Lengkung

Dana tersebut merupakan total dana keseluruhan yang dikeluarkan untuk revitalisasi.

Rep: Mabruroh/ Red: Friska Yolanda
Kondisi jembatan yang roboh di Hutan Kota Kemayoran, Jakarta, Senin (23/12).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Kondisi jembatan yang roboh di Hutan Kota Kemayoran, Jakarta, Senin (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran Medi Kristianto membantah, pembangunan jembatan lengkung di Area Utan Kemayoran menghabiskan anggaran lima miliar rupiah. Lima miliar tersebut menurutnya, merupakan total dana keseluruhan yang dikeluarkan untuk merevitalisasi utan kemayoran.

"Jembatan Lengkung di Area Utan Kemayoran tidak menghabiskan anggaran senilai Rp 5 miliar. Itu untuk keseluruhan revitalisasi Utan Kemayoran melalui perbaikan fisik dengan membangun antara lain fasilitas panggung di atas air, ampiteater, menara pandang dan jogging track serta penangkaran burung," ungkap Medi dalam siaran pers, Selasa (24/12).

Baca Juga

Selain itu lanjut Medi, uang Rp 5 miliar itu pun bukan anggaran yang diambil dari APBD Pemprov DKI. Dana itu diambil dari Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran).

Medi kembali menuturkan, bahwa Utan Kemayoran sendiri merupakan ruang terbuka hijau (RTH) seluas 22,3 hektare. RTH itu kemudian direvitalisasi oleh PPK Kemayoran agar menjadi hutan yang aktif. 

photo
Kondisi jembatan yang roboh di Hutan Kota Kemayoran, Jakarta, Senin (23/12).

Masih menurut Medi, keberadaan hutan ini juga memberikan manfaat atas terbentuknya ekosistem baru bagi satwa unggas yang berdatangan di Utan Kemayoran. Revitalisasi Utan Kemayoran dilakukan PPK Kemayoran untuk memenuhi tujuan rekreasi hutan yang dapat dinikmati masyarakat, edukasi untuk mengenalkan flora dan fauna, serta konservasi untuk pelestarian mangrove di ibukota. Termasuk keberadaan jembatan lengkung di sana, menurutnya, jembatan lengkung tersebut milik PPK Kemayoran yang merupakan salah satu fasilitas yang ada di area Utan Kemayoran.

Sedangkan mengenai penyebab ambruknya jembatan tersebut masih dalam investigasi. Medi berharap, dalam waktu dekat Utan Kemayoran sudah dapat dibuka untuk masyarakat umum.

"Penyebab robohnya jembatan pada saat proses pengerjaan, Minggu 22 Desember tersebut masih dilakukan proses investigasi sehingga untuk sementara waktu akses ke Utan Kemayoran masih dibatasi," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement