REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Senior Partai Golkar Akbar Tandjung meyakini Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tak akan menggunakan jabatannya demi kepentingan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, dan menantunya, Bobby Nasution, yang maju dalam kontestasi kepala daerah.
"Saya yakin Pak Jokowi tidak akan menggunakan posisi beliau sebagai presiden untuk mendorong publik memilih anaknya. Saya kira tidak serendah itulah," ujar Akbar Tandjung seusai mengisi acara di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Selasa (24/12).
Akbar meyakini, Jokowi yang sudah berpengalaman panjang di dunia politik bakal mempersilakan anak atau menantunya untuk berpolitik. Ia juga meyakini Jokowi akan membiarkan Gibran dan Bobby berpolitik secara alamiah.
Eks ketua DPR RI ini menyoroti, ada dinamika di masyarakat yang mulai menampilkan keinginan berpolitik dari berbagai pihak, praktisnya dalam konteks pemilihan kepala daerah. Hal ini pula diyakini Akbar Tandjung terjadi pada Bobby dan Gibran. Terlebih, kata Akbar, tokoh muda saat ini menjadi sorotan publik.
"Itu adalah hak mereka sebagai warga negara, siapa saja beri kesempatan, dan saya melihat Pak Jokowi juga kalau anaknya berminat dalam kegiatan politik ya mengapa tidak. Tentu beliau juga memberikan kesempatan kepada anak anaknya," kata Akbar.
Diketahui, Gibran Rakabuming saat ini tengah berupaya mencalonkan diri sebagai calon wali kota Solo, mengikuti jejak ayahnya. Namun, putra sulung Jokowi itu harus terbentur syarat tiga tahun keaktifan sebagai kader PDIP karena dirinya baru bergabung dengan PDIP. Kini dia menanti restu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Sementara itu, menantu Jokowi, Bobby Nasution, memilih berkontestasi sebagai calon wali kota Medan. Selain dari PDIP, Bobby bahkan aktif mengumpulkan dukungan dari berbagai parpol lain.