Selasa 24 Dec 2019 19:00 WIB

Isu Napi Buruh Paksa, Cotton On Selidiki Pemasok dari Cina

Pemasok Cotton On dari Cina terlilit isu penggunaan tenaga buruh paksa narapidana.

Gerai Cotton On. Pemasok Cotton On dari Cina terlilit isu penggunaan tenaga buruh paksa narapidana.
Foto: Reiny Dwinanda/Republika
Gerai Cotton On. Pemasok Cotton On dari Cina terlilit isu penggunaan tenaga buruh paksa narapidana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan retail pakaian asal Australia, Cotton On Group, menyatakan pada Selasa bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan terhadap salah satu pemasok dari Cina. Hal itu dilakukan setelah perusahaan operator supermarket Tesco asal Inggris sebelumnya menangguhkan kerja sama dengan pemasok yang sama atas isu penggunaan tenaga buruh paksa narapidana.

Tesco menjalankan investigasi terhadap Zhejiang Yunguang Printing setelah ada laporan media bahwa pelanggan menemukan pesan di dalam kartu Natal yang diproduksi oleh Zhejiang dan dibelinya dari Tesco yang menyebut produk tersebut dikemas oleh narapidana asing. Berdasarkan keterangan Tesco, kartu Natal itu diproduksi di pabrik percetakan milik Zhejiang Yunguang Printing, yang terletak sekitar 100 kilometer dari penjara Shanghai Qingpu.

Baca Juga

Zhejiang Yunguang Printing belum berkomentar terkait isu ini. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Cina pada Senin (23/12) membantah tuduhan buruh paksa di penjara Shanghai.

"Sebagai bentuk perhatian kami atas isu tersebut, Cotton On Group telah memulai sebuah penyelidikan terhadap pemasok kami itu," ujar Manajer Umum Komunikasi Cotton On, Greer McCracken.

Pihaknya juga menyebut bahwa tidak ada toleransi bagi bentuk perbudakan modern macam apapun, termasuk buruh paksa. Menurut laporan ABC News, Zhejiang Yunguang Printing juga menjadi rekan bisnis dari perusahaan internasional Walt Disney dan Big Lots asal Amerika Serikat. Namun, kedua perusahaan itu juga belum memberikan komentar atas isu ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement