REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Libur Natal dan Tahun Baru tinggal menghitung hari, transportasi umum seperti bus menjadi salah satu pilihan yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia untuk pergi bertamasya atau pulang kampung. Kementerian kesehatan (Kemenkes) mengajak pengemudi bus untuk mengecek kesehatan agar tidak terjadi masalah kesehatan selama di perjalanan.
“Sopir bus memiliki peran utama sebagai penentu keamanan dan keselamatan para penumpang. Karena itu Kemenkes meminta kepada para pengemudi dimana pun untuk memeriksa kesehatan sebelum mengemudi,” kata Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kemenkes Kartini Rustandi seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (24/12).
Ia mengatakan, hal tersebut dilakukan sebagai langkah promotif dan preventif untuk keselamatan pengemudi dan seluruh penumpang. Pengecekan kesehatan juga dilakukan mengingat masalah kesehatan yang sering muncul di masyarakat Indonesia merupakan akibat dari perilaku hidup tidak sehat.
Dalam hal ini ia meminta pengemudi bus terbiasa dengan merokok, hal tersebut yang harus diperhatikan oleh pengemudi sendiri. Kemudian, dia melanjutkan, apabila terjadi masalah kesehatan jangan memaksakan untuk mengemudi.
"Cek kesehatan juga berlaku bagi penumpang. Di Terminal Kampung Rambutan sudah ada pos kesehatan yang siap melayani mereka," ujarnya.
Selain itu pihak Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur sudah melakukan pengecekan bahan makanan dan makanan sudah jadi di Terminal Kampung Rambutan. Makanan yang sudah dikategorikan sehat ditempeli stiker di masing-masing kantin di wilayah Terminal Kampung Rambutan.
Ia menambahkan apabila penumpang terjadi masalah kesehatan di perjalanan bisa langsung menghubungi PSC 119 atau dibawa langsung ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) terdekat. Ia menegaskan, puskesmas di jalur mudik tetap siaga melayani pasien.