REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto akan menemui Menhan Filipina. Keduanya akan membahas pembebasan warga negara Indonesia (WNI) yang masih disandera kelompok militan Abu Sayyaf saja dan kerja sama industri pertahanan.
“Pak Prabowo akan membicarakan soal kerja sama industri pertahanan juga,” ujar juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (25/12).
Dia menegaskan, dalam pertemuan yang akan dilakukan itu, Prabowo akan menawarkan bermacam produk militer buatan PT Pindad kepada Filipina. Namun demikian, dia tidak merinci jenis apa saja yang menjadi prioritas dalam kerja sama pertahanan itu.
Selain membahas kerja sama pertahanan, Prabowo juga akan mengucapkan terima kasih atas upaya pembebasan dua nelayan Indonesia yang sebelumnya menjadi korban penculikan. Ketika ditanya langkah ke depan terkait pengamanan nelayan, dia menuturkan bahwa Menhan RI akan melakukan pembahasan langkah preventif agar ke depan tidak terjadi hal serupa.
“Langkah berikutnya adalah pembebasan satu lagi korban penculikan, selain dari kerja sama pertahanan lainnya,” ungkap dia.
Sebelumnya, tiga nelayan dari Indonesia diculik sekitar tiga bulan oleh kelompok Abu Sayyaf. Dua nelayan inisial SM dan ML telah dibebaskan tantara Filipina pada Ahad lalu. Berdasarkan informasi, pertemuan Prabowo dengan Menhan Filipina diperkirakan berlangsung antara 26 atau 27 Desember 2019 di Filipina.