REPUBLIKA.CO.ID, BERN -- Tepat di Hari Natal 25 Desember 1977 atau 42 tahun silam, legenda sosok film sunyi Charlie Chaplin meninggal dunia. Charles "Charlie" Spencer Chaplin, si jenius komik film bisu meninggal pada usia 88 tahun.
Dilansir BBC History, "King of film" (gelar bangsawan pada 1975) meninggal pada pukul 04.00 di rumahnya, Corsier-sur-Vevey, Swiss. Dia meninggalkan istrinya Oona yang merupakan putri penulis naskah almarhum Eugene O'Neill, dan tujuh dari delapan anak.
Anak perempuan tertua pasangan itu, aktris Geraldine tengah syuting di Spanyol. Putra tertua pada pernikahan kedua dari empat pernikahannya berada di samping tempat tidurnya kala itu.
Charlie mengalami koma sebelum meninggal. Seorang juru bicara keluarga mengatakan, aktor kelahiran 16 April 1889 itu dimakamkan dalam upacara keluarga pribadi dalam dua hari.
Sebagai aktor, penulis, sutradara, produser, komposer dan koreografer ia meninggalkan warisan tak terhapuskan pada 80 film termasuk favorit The Gold Rush, City Lights, dan Limelight. Charlie merupakan sosok yang mudah diingat dengan setelah kumis hitamnya yang khas, setelan tuksedo, topi pesulap, serta tongkat kayu yang kerap ia bawa.
Dari debut layarnya pada 1914, hingga film terakhirnya yang selesai pada 1967, Charlie dianggap telah membantu menciptakan film modern. Dia bangkit dari awal yang sederhana untuk menjadi salah satu bintang film dengan bayaran tertinggi.
Terlahir dalam kemiskinan di London, Inggris pada 1889 orang tuanya, Charles Chaplin senior, dan Hannah Hill adalah penghibur gedung musik yang berpisah tak lama setelah kelahirannya. Charlie Chaplin dan saudara tirinya, Sydney, yang kemudian menjadi rekan bisnisnya, bekerja di sebuah institut untuk anak-anak miskin.
Tampil sejak usia lima tahun, ia pindah ke Amerika pada 1910. Di sana ia memperkenalkan dunia kepada salah satu karakternya yang paling dihormati yakni Little Tramp dalam film 1914, Kid's Auto Races.
Sosok yang suka menyeret, memutar-mutar tongkat dalam celana panjang, dan kumis hitam, mulai lahir. Pada 1920, di puncak ketenarannya di seluruh dunia kehadiran bioskop, tarian, boneka, buku komik, dan mainan diciptakan dalam gambar-nya.
Kehidupan pribadi yang penuh warna dikombinasikan dengan kecenderungan sayap kiri selama Perang Dingin membuatnya hampir diusir dari Amerika pada 1952. Sir Charlie kemudian dianugerahi Oscar khusus 20 tahun kemudian tetapi menjalani sisa hidupnya di Swiss di mana ia meninggal.