REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Hingga libur akhir tahun seperti sekarang, stok kebutuhan pangan di masyarakat Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, dinilai masih dalam kondisi aman. Untuk itu, Bupati Asip Kholbihi menyatakan pihaknya belum berencana melakukan operasi pasar (OP).
''Dari hasil monitoring/evaluasi ketersediaan pangan, sejauh ini stok masih mencukupi. Harga-harga kebutuhan pokok masyarakat juga masih terjangkau,'' jelas bupati, Rabu (25/12).
Sebelumnya, bersama dengan jajaran pejabat anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), bupati melakukan monitoring dan evaluasi ketersediaan dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok di pasar Kajen, SPBE Bojong, dan gudang Bulog Sub Drive Pekalongan di Bondansari Kecamatan Siwalan.
Dalam monitoring di gudang Bulog, stok beras untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru 2020 dipastikan aman. Pihak Bulog menyebutkan, stok beras masih mencapai 40 ribu ton. Sementara kebutuhan pasar di Kabupaten Pekalongan hanya 100 hingga 200 ton per bulan.
Demikian juga dengan harga beras, sejauh ini masih di bawah harga eceran tertinggi (HET). ''Pemerintah menetapkan HET beras di pasar seharga Rp 9.450 per kilogram. Sejauh ini, harga beras di pasar masih pada kisaran Rp 8.500,'' jelasnya.
Menurutnya, intervensi pasar berupa OP hanya akan dilakukan bila harga mulai mengalami lonjakan. ''Jika suplainya berkurang, harga pasti naik. Tapi sekarang ini suplainya cukup terjaga, sehingga harga beras masih relatif stabil,'' katanya.
Wakil Pimpinan Cabang Bulog Bondansari, Dady Rahman, menyebutkan stok beras di gudangnya saat ini masih mencapai 40 ribu ton. ''Artinya, ketersediaan beras kita jauh melebihi kebutuhan masyarakat Kabupaten Pekalongan,'' ujar dia.