Kamis 26 Dec 2019 02:12 WIB

Pemerintah Terus Berupaya Tekan Harga Tiket Pesawat

Mahalnya harga tiket pesawat berdampak pada turunnya okupansi penumpang.

Tiket pesawat
Foto: Republika
Tiket pesawat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan terus berupaya menekan harga tiket pesawat guna mendukung sektor pariwisata yang dinilai sedikit kurang bergairah pada tahun 2019 ini. Berdasarkan catatan PT Angkasa Pura II, penurunan jumlah penumpang secara keseluruhan di bandara yang dikelola BUMN tersebut mencapai 18,85 persen.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengkaji masalah tersebut dan mencari solusinya.

Baca Juga

"Saya bersama Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, akan me-review semua kemungkinan untuk menekan harga tiket. Salah satu faktor utamanya kan harga tiket. Itu juga ada laporannya AP II soal masalah turunnya jumlah okupansi," katanya ditemui di kediaman Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Rabu (25/12).

Meski demikian, Wishnutama mengatakan upaya menekan harga tiket pesawat bukan perkara mudah. Pasalmga, masalah harga tiket pesawat yang tinggi itu sangatlah kompleks karena dipengaruhi banyak faktor.

"Bukan kerja yang sederhana karena kan kompleks, macam-macam, ada pengaruh harga avtur, leasing dan lainnya. Jadi kita harus lihat secara komprehensif bagaimana cara menekan harga tiket agar komprehensif," ungkapnya.

Wishnutama menambahkan untuk 2019 pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 16,3 juta orang. Adapun perkiraan devisa yang diperoleh dari sektor pariwisata mencapai 20 miliar dolar AS.

Ke depan, lanjut Wishnutama, selain mengunggulkan lima destinasi super prioritas yang sedang dibangun, pemerintah akan terus mendorong pariwisata lainnya. "Tapi pada saat bersamaan kita harus membangun infrastruktur, ekosistem ekonomi kreatif dan banyak hal lain," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement