Kamis 26 Dec 2019 07:29 WIB

Libur Natal, 145 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunung Kidul

Wisatawan memadati seluruh objek wisata di Kabupaten Gunung Kidul selama libur Natal

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pantai Baron, Gunungkidul, Yogyakarta. Wisatawan memadati seluruh objek wisata di Kabupaten Gunung Kidul selama libur Natal. Ilustrasi.
Foto: Republika/ Wihdan
Pantai Baron, Gunungkidul, Yogyakarta. Wisatawan memadati seluruh objek wisata di Kabupaten Gunung Kidul selama libur Natal. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Wisatawan memadati seluruh objek wisata di Kabupaten Gunung Kidul selama libur Natal 2019. Kabid Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Gunung Kidul Partono mengatakan selama lima hari dari Sabtu (21/12) hingga Rabu (25/12), jumlah wisatawan yang berkunjung di seluruh objek wisata sebanyak 145.755 orang.

Adapun rincian kunjungan wisatawan selama libur Natal, yakni Sabtu (21/12) sebanyak 17.234 orang, Ahad (22/12) sebanyak 35.826 orang, Senin (23/12) sebanyak 23.463 orang, Selasa (24/12) sebanyak 30.666 orang dan Rabu (25/12) sebanyak 38.566 orang. "Seluruh objek wisata di Gunung Kidul dikunjungi wisatawan, tapi mayoritas memadati objek wisata pantai," kata Partono.

Baca Juga

Berdasarkan laporan dari petugas di lapangan, jumlah wisatawan di pantai merata dari Pantai Baron sampai Pok Tunggal."Wisata pantai Pantai Baron sampai Pok Tunggal sangat banyak dikunjungi wisatawan karena lengkap dengan fasilitas," jelasnya.

Namun demikian, Partono mengatakan wisata pantai yang ada di sisi barat, di Kecamatan Panggang dan Saptosari tetap banyak dikunjungi wisatawan. Misalnya seperti di Pantai Ngobaran dan Pantai Gesing.

"Berdasarkan data yang masuk, jumlah wisatawan yang masuk sedikitnya delapan ribu orang. Meski objek wisata pantai baru, sudah banyak pengunjung yang datang," katanya.

Koordinator SAR Linmas Wilayah II Gunung Kidul Marjono mengatakan dua pantai yang terlihat tumpukan pengunjung yakni Pantai Ngrawe dan Pantai Kukup. Kendati kondisi ombak di pantai selatan tergolong landai, namun ia mengimbau wisatawan yang berkunjung ke pantai selalu memperhatikan area rip current.

Area ini sangat berbahaya karena terbentuk akibat arus datang tegak lurus garis pantai dan menemui garis pantai yang melengkung. Biasanya, arus ini dapat menyeret seseorang yang sedang berenang di pantai.

"Kami mengimbau kepada wisatawan agar melihat rip current. Hendaknya jika ingin berenang bertanya dulu ke petugas SAR maupun pedagang sekitar bibir pantai,” imbaunya

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement