Kamis 26 Dec 2019 10:55 WIB

Rusia Tuduh Sekjen PBB Tutup Mata Soal Visa AS

Rusia menuduh Sekretaris Jenderal PBB tutup mata terhadap sikap AS yang menunda visa

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Bendera Rusia dan Amerika Serikat. Rusia menuduh Sekretaris Jenderal PBB menutup mata terhadap sikap AS yang menunda mengeluarkan visa bagi pejabat Rusia. Ilustrasi.
Foto: Euromaidan Press
Bendera Rusia dan Amerika Serikat. Rusia menuduh Sekretaris Jenderal PBB menutup mata terhadap sikap AS yang menunda mengeluarkan visa bagi pejabat Rusia. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh Sekretaris Jenderal PBB menutup mata terhadap sikap AS yang menunda mengeluarkan visa bagi pejabat Rusia. AS menunda visa bagi pejabat Rusia yang hendak mengunjungi markas besar PBB di New York.

Moskow mengatakan Washington secara sengaja menunda menerbitkan visa bagi pejabat Rusia yang akan melakukan kunjungan ke markas PBB. Ini sebuah langkah yang Rusia anggap dapat memperburuk hubungan keduanya.

Baca Juga

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova menyatakan melalui pernyataan bahwa sejumlah pejabat Kementerian Pertahanan yang hendak mendatangi sekretariat PBB harus menunggu berbulan-bulan untuk izin visa. "Terlihat jelas bahwa semua ini terjadi dengan sedikit perhatian dari Sekjen PBB Antonio Guterres, yang secara efektif mengabaikan pelanggaran AS terhadap Piagam PBB," katanya.

Rusia memanggil diplomat senior AS pada September guna memprotes apa yang mereka sebut penolakan tak dapat diterima dari Washington untuk mengeluarkan visa bagi anggota delegasi Rusia yang hendak mendatangi Majelis Umum PBB.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement