Kamis 26 Dec 2019 15:48 WIB

Gerhana Jadi Sarana Anak Belajar Tanda Kebesaran Tuhan

'Jika melihat gerhana maka bertakbirlah, sholatlah, kemudian beristighfarlah.'

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Foto kolase gerhana matahari cincin sebagian yang terpantau dari Pekanbaru, Riau, Kamis (26/12/2019).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Foto kolase gerhana matahari cincin sebagian yang terpantau dari Pekanbaru, Riau, Kamis (26/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku senang melihat banyaknya anak-anak yang berdatangan ke Masjid Nasional Al-Akbar untuk menyaksikan gerhana matahari cincin melalui teropong yang disediakan panitia. Itu tak lain karena lewat fenomena gerhana matahari cincin tersebut, anak-anak bisa mempelajari tanda-tanda kebesaran Allah SWT, sejak dini.

"Harapannya anak-anak sudah bisa berinteraksi dengan tanda-tanda alam yang Allah SWT tunjukan hari ini. Kebetulan yang kita bisa berikan, proses edukasi dan literasi kepada anak-anak misalnya adalah ada gerhana matahari cincin," kata Khofifah seusai mengikuti Sholat gerhana matahari cincin di Masjid Nasional Al-Akbar, Surabaya, Kamis (26/12).

Baca Juga

Khofifah juga mengaku senang melihat antusiasme warga Surabaya yang ikut bertakbir, beristighfar, dan mengikuti Sholat gerhana matahari saat fenomena langka itu terjadi. Karena, kata dia, amalan itu lah yang dianjurkan Al-Quran.

"Jika melihat gerhana baik matahari maupun bulan maka bertakbirlah, sholatlah, kemudian beristighfarlah. Ini sebagai bagian untuk menunjukkan kepada seluruh warganya bahwa ada tanda-tanda alam yang oleh Allah ditunjukkan kepada seluruh umat manusia," ujar Khofifah.

Humas Masjid Nasional Al Akbar Helmy M Noor mengungkapkan, panitia telah menyediakan sembilan teropong untuk pelaksanaan nonton bareng gerhana matahari cincin tersebut. Selain itu, panitia juga menyediakan 99 kacamata gerhana yang bisa digunakan masyarakat secara berhantian.

"Selain Nobar gerhana ada juga edukasi astronomi atau ilmu falak oleh Tim LFNU Jatim dan Masjid Al Akbar. Tiap jamaah juga diberi kesempatan untuk mencoba 9 teropong gerhana dan kaca mata gerhana secara bergantian," ujar Helmy.

Selain menyediakan sembilan teropong, lanjut Helmy, panitia juga menyediakan layar besar untuk warga masyarakat yang enggan berebut atau mengantre untuk menyaksikan gerhana menggunakan teropong. Di layar besar itu, ditayangkan seluruh proses terjadinya gerhana mata hari cincin, mulai tertutupnya matahari, hingga kembali normal.

"Jadi kita siapkan 3 layar lebar dan videotron untuk relay pergerakan gerhana matahari cincin secara realtime dan bisa dijadikan latar belakan untuk selfie," ujar Helmy.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement