REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, melihat pengunduran diri Wakil Bupati (Wabup) Nduga sebagai manuver politik. Menurutnya, hal tersebut kerap terjadi di dunia perpolitikan.
"Kalau itu benar itu bisa manuver politik saja kan, kan sama saja di Jawa banyak, banyak orang yang diminta turun, banyak yang mengundurkan diri juga kan sering terjadi dan itu biasa saja," ujar Mahfud di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/12).
Ia menilai, pengunduran diri kepala daerah seperti itu sudah biasa terjadi dan dihadapi. Karena itu, kata Mahfud, hal tersebut tidak perlu ditanggapi secara serius.
"Kita tidak usah menanggapinya bahwa di sana sudah terjadi pengunduran diri, terjadi hal luar biasa karena Wabup mengundurkan diri, saya kira bagian dari manuver politik biasa saja, standar saja," katanya.
Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar mengaku mengetahui kabar penguduran Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge dari awak media.
Ia mengatakan, Kemendagri akan mengecek kabar tersebut kepada gubernur Papua sebagai pembina pemerintah kabupaten. "Belum tahu. Baru info dari media. Nanti kami check kepada Gubernur atau Pemprov Papua sebagai pembinanya," ujar Bahtiar saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (24/12).
Bahtiar menuturkan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan saerah, pembinaan bupati/wakil bupati atau wali kota/wakil wali kota dilakukan oleh gubernur sebagai wakil pemerintah pusat. Akan tetapi, ia pun belum mengetahui tentang informasi pengunduran diri Wakil Bupati Nduga itu.
Kabar pengunduran diri Wakil Bupati Nduga beredar di media sosial Twitter oleh pemilik akun @jayapuraupdate melalui sebuah unggahan foto. Dalam keterangannya disebutkan Wakil Bupati Nduga Wentius mengundurkan diri.
"Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge, menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya.. di hadapan masyarakar," tulis @jayapuraupdate, Selasa (24/12).
Ada tiga foto yang diunggah akun tersebut memperlihatkan seorang pria memegang pengeras suara sambil duduk di atas jalan aspal. Ia berada di hadapan masyarakat yang terlihat memperhatikannya.