REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wali Kota Malang, Sutiaji menargetkan agenda Malang Fashion Week (MFW) dapat masuk Top 100 Calender of Event di tahun mendatang. Segala upaya akan dilakukan termasuk beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi.
Menurut Sutiaji, saat ini Kota Malang baru bisa memasukkan satu festival di Top 100 Calender of Event 2019. Ialah Malang Flower Carnival (MFC) yang rutin dilaksanakan sebanyak delapan kali hingga 2019. "Sebenarnya ada yang mau sodorkan itu dari Strudel. Tapi yang justru diusulkan di Jatim (Jawa Timur) hanya delapan event yang masuk," ucap Sutiaji di Kota Malang.
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sebelumnya telah menawarkan dua agenda dapat masuk ke dalam Top 100 Calender of Event 2019. Namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) meminta Malang agar fokus pada satu agenda. Dalam hal ini menjadi satu di antara delapan perwakilan Jatim di Top 100 Calender of Event 2019.
Adapun delapan agenda Jatim yang masuk di Top 100 Calender of Event 2019, yakni Majapahit International Travel Fair, Yadnya Kasada dan Eksotika Bromo serta Jember Fashion Carnival (JFC). Kemudian Malang Flower Carnival (MFC), International Tour de Banyuwangi Ijen, Banyuwangi Ethno Carnival dan Festival Gadrung Sewu. Event tersebut terpilih melalui kurasi ketat berdasarkan kriteria yang ditetapkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI.
"Dan saat ini kita sedang menyongsong Malang Fashion Week bisa dimasukkan ke daftar itu. Rencananya seperti itu," ucapnya.
Sutiaji tak menampik MFW baru pertama dilaksanakan di daerahnya. Namun, dia menilai, festival tersebut berpotensi kuat untuk masuk di Top 100 Calender of Event. Apalagi, agenda tersebut menyajikan juri-juri tingkat nasional dan internasional. "Cuma kan hitungan event Indonesia itu kemampuannya nggak hanya satu kali. Kalau bisa bertahan beberapa kali, baru bisa masuk," tuturnya.
Terakhir, Malang Fashion Week 2019 - The New Era Of Eastern diadakan di Gedung Graha Cakrawala, Malang, Jawa Timur, Ahad (10/11). Agenda yang memeragakan beragam busana dari sejumlah desainer ini berlangsung selama dua hari. Kegiatan ini dinilai menjadi wadah bagi para desainer muda untuk berani unjuk karya dan kreativitas dalam merancang busana.
Ikuti Whatsapp Channel Republika