Kamis 26 Dec 2019 18:15 WIB

PBNU Imbau Warganya Turut Serta Merawat Peradaban Islam

PBNU meminta umat Islam merawat artefak peninggalan Islam di Indonesia.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
PBNU Imbau Warganya Turut Serta Merawat Peradaban Islam, Foto: Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmi Faisal Zaini.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
PBNU Imbau Warganya Turut Serta Merawat Peradaban Islam, Foto: Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmi Faisal Zaini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seiring dengan adanya rencana pembangunan Museum Rasulullah di Indonesia, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau kepada umat Muslim, khususnya warga NU agar ikut serta merawat sejarah peradaban Islam.

Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengajak umat Islam dan warga NU untuk turut serta merawat sejarah peradaban Islam di Museum Rasulullah yang ada di Indonesia.

Baca Juga

Hal itu lantaran, dia mengklaim, telah banyak artefak dan juga situs bersejarah Islam di Arab Saudi yang telah hilang. “Kita harap umat Islam Indonesia bisa sama-sama rawat sejarah peradaban ini,” kata Helmy saat dihubungi Republika, Kamis (26/12).

Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia diharapkan mampu mengambil peran strategis dalam merawat peradaban tersebut. Menurut dia, meski terdapat sejumlah artefak dan situs yang telah hilang dari Arab Saudi, umat Islam di Indonesia masih bisa menyelamatkan beberapa kopian artefak sejarah yang bisa ditampilkan di Museum Rasulullah nantinya.

Lebih jauh dari itu, pihaknya mengungkapkan, umat Islam Indonesia harus dapat mengambil intisari pelajaran dari kisah hidup Rasulullah. Di mana Islam diturunkan untuk menjadi rahmat bagi semesta, atau rahmatan lil-alamin.

“Umat Islam Indonesia harus punya komitmen teguh untuk menjaga, merawat, dan memajukan peradaban Islam,” ungkapnya.

Seperti diketahui, belum lama ini Dewan Masjid Indonesia (DMI) bersilaturahmi ke PBNU terkait rencana pembangunan Museum Rasulullah yang rencananya akan dimulai pada 2020 nanti. Kendati demikian dia mengaku, hingga saat ini belum ada pembicaraan detail mengenai keikutsertaan NU dalam pembangunan tersebut.

“Belum ya (diikutsertakan), baru silaturrahmi dulu,” kata dia.

Seperti diketahui, Indonesia terpilih menjadi lokasi pertama di luar Arab Saudi yang berhak untuk melakukan pembangunan Museum Rasulullah. Museum di Indonesia ini dibangun bersamaan dengan Museum As-Salamu Alayka Ayyuha An-Nabiyy di Makkah dan Museum Shirah Nabawiyah di Madinah, Arab Saudi.

Sekretaris Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) Tarmizi Tohor saat dikonfirmasi Republika, Kamis (26/12), mengaku belum mengetahui lebih detail mengenai kolaborasi yang akan dilakukan Kemenag dengan DMI terkait pembangunan Museum Rasulullah.

Kendati demikian, pihaknya meyakini bahwa pemerintah akan terus memberikan dukungan penuh untuk itu. “Mungkin detailnya, saya harus cek lagi,” kata Tarmizi.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruquthni mengatakan, Museum Rasulullah di Indonesia nantinya secara garis besar akan menampilkan teladan hidup Rasul. Adapun salah satu warisan besar dalam teladan Rasulullah adalah moral dan akhlak.

Pihaknya menegaskan, dalam Museum Rasulullah nantinya dipastikan tidak ada bentuk penggambaran atau visualiasi apapun yang menyangkut fisik Rasulullah. Museum tersebut secara lebih kolaboratif akan menonjolkan aspek kinerja Rasulullah sebagai hamba terbaik di sisi Allah.

Misalnya, dengan menonjolkan perangai Rasul, yakni pembangunan moral dakwah yang kerap beliau lakukan semasa hidup. Tak hanya itu, sebagai salah satu target destinasi wisata religi global, Museum Rasulullah nantinya juga akan dilengkapi dengan area berbelanja.

Saat ini, proses adminitrasi pembangunan sudah masuk tahap final. DMI, kata dia, masih merangkul kalangan arsitek untuk menentukan rancang bangun yang tepat terkait pembangunan tersebut. “Rancang bangunnya saja yang sedang dilakukan, teman-teman arsitek juga sedang merancang,” kata dia.

Dia menambahkan, DMI bersama-sama pemerintah juga mengharapkan doa restu dari seluruh kalangan umat Muslim dan ormas Islam. Hal itu agar kelangsungan pembangunan Museum Rasulullah nantinya dapat memberikan manfaat bagi seluas-luasnya umat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement