REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah perencanaan pembangunan Museum Rasulullah di wilayah Cimanggis, Jawa Barat, pemerintah memproyeksi museum tersebut akan menjadi salah satu destinasi wisata halal dan wisata religi global. Pembangunan pun rencananya akan dimulai pada 2020 mendatang.
Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruquthni mengatakan, Museum Rasulullah yang ada di Indonesia nantinya diproyeksi dapat menjadi magnet wisata religi global. Museum Rasulullah nantinya diharapkan mampu menggaet wisatawan mancanegara.
“Kami berharap bisa menggaet wisatawan di kawasan Asia, tapi bisa juga dari wisatawan mancanegara lain, global,” kata Imam saat dihubungi Republika, Kamis (26/12).
Seperti diketahui, Indonesia terpilih menjadi lokasi pertama di luar Arab Saudi yang berhak untuk melakukan pembangunan Museum Rasulullah. Museum di Indonesia ini dibangun bersamaan dengan Museum As-Salamu Alayka Ayyuha An-Nabiyy di Makkah dan Museum Shirah Nabawiyah di Madinah, Arab Saudi.
Pihaknya menegaskan, dalam Museum Rasulullah nantinya dipastikan tidak ada bentuk penggambaran atau visualiasi apapun yang menyangkut fisik Rasulullah. Museum tersebut secara lebih kolaboratif akan menonjolkan aspek kinerja Rasulullah sebagai hamba terbaik di sisi Allah.
Misalnya, dengan menonjolkan perangai Rasul, yakni pembangunan moral dakwah yang kerap beliau lakukan semasa hidup. Tak hanya itu, sebagai salah satu target destinasi wisata religi global, Museum Rasulullah nantinya juga akan dilengkapi dengan area berbelanja.
Sebab, di dalam museum pun rencananya akan dibangun ruangan khusus kuliner yang mendeskripsikan tuntunan adab dari Rasulullah SAW mengenai cara memilih makanan yang baik, cara makan yang baik, serta aspek-aspek adab yang meliputinya. Sehingga kebutuhan berbelanja tak lepas dari aktivitas wisata religi.
“Orang nanti bisa shopping juga, misalnya beli kurma kan ada macam jenis kurma. Nanti sambil juga ada penjelasannya, Rasulullah dulu kalau makan, makanannya yang seperti apa,” ungkapnya.