Kamis 26 Dec 2019 23:23 WIB

Visualisasi Akhlak Muhammad SAW Fokus Museum Rasulullah

Museum Rasulullah SAW di Cimanggis Depok tak hanya menampilkan benda bersejarah.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
etua Harian Dewan Pengurus Masjid (DMI) Syafruddin menemui Nasir Al Zahrani selaku General Supervisor pendirian Museum Assalamu Alaika Ya Rasulullah di Makkah, Rabu (13/2)
Foto: DMI
etua Harian Dewan Pengurus Masjid (DMI) Syafruddin menemui Nasir Al Zahrani selaku General Supervisor pendirian Museum Assalamu Alaika Ya Rasulullah di Makkah, Rabu (13/2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Museum Rasulullah di Indonesia nantinya secara garis besar akan menampilkan teladan hidup Rasul. Adapun salah satu warisan besar dalam teladan Rasulullah adalah moral dan akhlak.

Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia (DMI), Imam Addaruquthni, mengatakan seperti diketahui, Indonesia terpilih menjadi lokasi pertama di luar Arab Saudi yang berhak untuk melakukan pembangunan Museum Rasulullah. Museum di Indonesia ini dibangun bersamaan dengan Museum As-Salamu Alayka Ayyuha An-Nabiyy di Makkah dan Museum Shirah Nabawiyah di Madinah, Arab Saudi.

Baca Juga

“Salah satu cirinya adalah, kita ingin tampilkan bagaimana dakwah Rasulullah itu yang secara holistik menekankan moral dan akhlak,” kata Imam saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (26/12).

Dia menjabarkan, secara keseluruhan aspek hidup Rasulullah adalah mengenai perangainya yang luar biasa baik. Aspek Rasulullah beserta kinerja beliau semasa hidup, lanjutnya, tak bisa diukur atau disamakan dengan manusia pada umumnya.

Pembangunan Museum Rasulullah di Indonesia yang masih berproses itu nantinya juga akan menampilkan beragam sisi hidup Rasul. Desain arsitektur bangunannya kurang lebih akan mengakomodasikan dan menyesuaikan dengan yang dibutuhkan. “Nanti gedungnya itu ada yang tingkat, ada juga yang tidak,” ujarnya.

Dia menambahkan, Museum Rasulullah nantinya juga akan diisi dengan ruang kuliner. Ruang kuliner ini bukan hanya semata kuliner yang ada pada museum umum. 

Kuliner di sini, kata dia, bermaksud mendeskripsikan bagaimana adab-adab makan dan minum Rasulullah lengkap dengan penyerataan keterangan hadits mengenai makanan dan minuman yang beliau konsumsi.

Otensitas museum ini pun diklaim akan menjadi hal penting yang dijaga oleh para penyelenggara pembangunan. Pihaknya menyebut, museum itu nantinya memiliki kriteria unik yang berbentuk virtual dan tidak ada bentuk duplikasi. Untuk itu nantinya, pemerintah juga akan menerapkan keamanaan tingkat tinggi untuk menjaga keaslian koleksi dari museum tersebut.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement