REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tasikmalaya menangkap sejumlah pasangan bukan mahram yang kedapatan sedang berada di dalam kamar sebuah hotel, Jumat (27/12) dini hari. Pasangan itu langsung dibawa ke kantor Satpol PP untuk dilakukan pendataan.
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tasikmalaya, Yogi Subarkah mengatakan, razia yang dilakukan merupakan kegiatan rutin. Apalagi, saat ini masih dalam momen Natal dan tahun baru.
"Kita dalam rangka cipta kondisi Natal dan tahun baru. Tadi kita menyisir beberapa tempat yang dicurigai tempat berbuat penyakit masyarakat," kata dia, Jumat dini hari.
Republika.co.id berkesempatan mengikuti kegiatan razia tersebut. Dalam penyisiran pertama, petugas Satpol PP mendatangi lokasi tempat biasa pekerja seks komersial (PSK) mangkal. Di tempat itu, petugan menangkap seorang lelaki hidung belang yang sedang bertransaksi dengan PSK.
Pasangan bukan mahram itu sempat menolak dibawa petugas dengan alasan baru saja menikah. Namun ketika diperiksa, tak ada terdapat dokumen nikah. Terpaksa, pasangan itu dibawa petugas.
Tempat selanjutnya yang menjadi sasaran adalah sejumlah hotel kelas melati. Dari empat hotel yang didatangi, ditangkap sembilan pasangan bukan muhrim yang berada dalam satu kamar. Sempat terjadi perlawanan dari beberapa pasangan, tapi akhirnya semua berhasil dibawa.
Ketika perjalanan pulang menuju kantor Satpol PP, di pinggir jalan terlihat tiga orang waria. Melihat itu, petugas dengan tanggap langsung turun dari mobil untuk menangkap waria itu. Pada saat bersamaan, para waria itu mengambil langkah seribu. Dua orang berhasil lenyap. Hanya satu orang waria yang berhasil diamankan.
Ketika sedang mengejar waria yang kabur, terdapat tiga orang pemuda yang sedang bersembunyi. Setelah ditangkap, mereka mengaku habis mengonsumsi minuman keras (miras). Alhasil, tiga pemuda itu ikut dibawa petugas Satpol PP.
"Total kita dapatkan sembilan pasangan bukan muhrim, tiga orang ABG sedang minum-minuman keras, dan satu orang waria yang beroperasi," kata Yogi.
Belasan orang yang terjaring razia itu seluruhnya dibawa ke kantor Satpol PP. Mereka didata, diperiksa, dan diberikan pembinaan. Setelah itu, mereka dikembalikan kepada keluarganya masing-masing.