Jumat 27 Dec 2019 07:21 WIB

PBB Tampik Tuduhan Sekjen Tutup Mata Soal Visa AS

Delegasi Rusia butuh berbulan-bulan menunggu visa AS untuk mengunjungi PBB.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
PBB Tampik Tuduhan Sekjen Tutup Mata Soal Visa AS. Sekjen PBB Antonio Guterres
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
PBB Tampik Tuduhan Sekjen Tutup Mata Soal Visa AS. Sekjen PBB Antonio Guterres

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berulang kali mengungkapkan keprihatinan atas sikap AS yang menunda mengeluarkan visa bagi pejabat Rusia. Hal ini dikatakan karena Rusia menuduh Sekjen PBB tutup mata tentang hal ini.

"Selama berbulan-bulan, Sekretaris Jenderal dan Dewan Hukum PBB telah berulang kali menyampaikan keprihatinan dan posisi hukum Organisasi ke perwakilan senior negara tuan rumah," kata Dujarric dalam pernyataannya, Jumat (27/12).

Baca Juga

Dujarric mengatakan Guterres dan timnya tetap mengikuti perkembangan persoalan ini dengan seksama. Moskow mengatakan Washington secara sengaja menunda menerbitkan visa bagi pejabat Rusia yang akan melakukan kunjungan ke markas PBB.

Rusia menilai langkah ini dapat memperburuk hubungan kedua negara. Sebelumnya Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan sejumlah pejabat Kementerian Pertahanan yang hendak mendatangi sekretariat PBB harus menunggu berbulan-bulan untuk izin visa.

Pada September lalu, Rusia memanggil diplomat senior AS. Pemanggilan ini untuk memprotes apa yang mereka sebut 'penolakan tak dapat diterima dari Washington' untuk mengeluarkan visa bagi anggota delegasi Rusia yang hendak mendatangi Majelis Umum PBB.

Komite PBB hubungan dengan AS selaku tuan rumah markas PBB mengeluarkan laporan. Penundaan pengeluaran visa juga dialami sejumlah negara lain seperti China, Korea Utara, Iran, Suriah, dan Kuba.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement