REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Stasiun televisi Jepang NHK salah melaporkan peluncuran rudal Korea Utara (Korut). Mereka melaporkan rudal tersebut jatuh di perairan lepas pantai utara pulau Hokkaido.
Dilansir dari the Guardian Jumat (27/12), NHK mengeluarkan berita singkat di situs dan aplikasi berita mereka pada pukul 24.22 waktu setempat. Akan tetapi mereka mengoreksinya sekitar 20 menit kemudian.
Surat kabar bisnis Nikkei melaporkan NHK meminta maaf atas kesalahan tersebut. Mereka mengatakan berita itu 'dimaksudkan untuk latihan'.
Laporan salah itu menyatakan sebuah rudal mendarat di laut sekitar dua ribu kilometer di timur Hokkaido. Pada 2017 Korut pernah menembakkan rudal yang melewati pulau itu untuk menunjukkan jangkauan rudal mereka mencapai pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Pulau Guam.
Dua peluncuran rudal pada Agustus dan September yang dilakukan Korut memicu suara peringatan. Peringatan meminta jutaan warga yang tinggal di utara Jepang untuk berlindung di bangunan kokoh atau bawah tanah.
Kesalahan ini terjadi saat ketegangan di Semenanjung Korea semakin memanas. Ini karena tenggat waktu untuk mengakhiri kebuntuan negosiasi denuklirisasi yang ditetapkan Pyongyang semakin dekat.
Perwakilan Khusus AS untuk Korut Stephen Biegun menolak tenggat waktu tersebut. Dalam kunjungannya ke Korea Selatan pada bulan ini, ia mengatakan Washington siap untuk memulai kembali negosiasi kapan pun.
Spekulasi Korut sedang mempersiapkan peluncuran rudal interkontinental mencuat setelah kementerian luar negeri mereka memperingatkan akan mengirimkan 'hadiah Natal' ke AS. Hadiah itu tergantung dengan konsesi yang disiapkan oleh Washington.
Hingga saat ini peringatkan itu belum dilaksanakan. Tidak ada laporan Korut menggelar uji coba rudal pada hari Natal.
NHK juga dipaksa meminta maaf pada Januari 2018 lalu setelah salah mengirimkan peringatan sistem J-alert. Sistem tersebut memperingatkan warga Jepang atas berbagai ancaman termasuk rudal Korut.
Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga memberikan teguran atas kesalahan tersebut. Suga mengatakan J-alert sangat penting bagi keamanan dan keselamatan warga Jepang. Ia mendesak NHK tidak mengulang kesalahan yang sama.