REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis lebih dari 300 kejadian bencana hidrometeorologi terjadi di wilayah Indonesia selama 2019. Ratusan kejadian itu terdiri dari tiga bencana hidrometeorologi, yaitu banjir, tanah longsor beserta banjir, dan puting beliung.
"Tercatat bencana hidrometeorologi di Indonesia sebanyak 343 kejadian banjir, 340 kejadian banjir disertai tanah longsor di lima lokasi, dan 554 kejadian puting beliung hingga Desember 2019," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers mengenai Refelsi 2019 dan Kesiapsiagaan BMKG 2020, di kantor BMKG, di Jakarta, Jumat (27/12).
Ia menjelaskan, Indonesia merupakan wilayah tropis antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Kondisi inilah yang sangat berpengaruh terhadap kondisi iklim, musim, dan cuaca di wilayah Indonesia. Kemudian, dia melanjutkan, kemarau panjang dan kekeringan tahun ini memicu 52 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta bencana asap.
Dalam hal kejadian gempa, ia mengungkap terdapat 12 kejadian gempa bumi yang signifikan, bahkan dirasakan mengganggu dan merusak. Ia mengakui sedikitnya 367 orang menjadi korban jiwa akibat bencana tersebut.
"Kendati demikian kejadian bencana terkait cuaca, iklim, dan kegempaan 2019 merupakan yang paling sedikit dalam kurun waktu lima tahun terakhir," ujarnya.