REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Lebih dari 245 rumah habis terbakar dan 700 orang kehilangan tempat tinggal, setelah kebakaran hutan melanda daerah di kota pantai Valparaiso, Cile pada malam Natal. Presiden Cile Sebastian Pinera mengatakan ada bukti kebakaran dilakukan dengan sengaja.
"Saya sangat menyesal apa yang seharusnya menjadi malam yang baik, malam yang damai, berubah oleh tragedi ini," ujar Pinera, yang mengunjungi wilayah kebakaran, Jumat (27/12).
Kebakaran terjadi di daerah berhutan di pinggiran kota dan menyebar ke arah pantai, menghantam bukit-bukit Rocuant dan San Roque. Penduduk setempat langsung meninggalkan kediaman mereka sebelum makan malam Natal dimulai. Beberapa dari mereka kehilangan semua harta benda dan binatang peliharaan.
Seorang penduduk, Marta Pinto (78 tahun) mengatakan, cucunya meihat api turun dari bukit. Pinto mengatakan, keluarganya langsung melarikan diri untuk mengungsi. "Mereka membawa saya ke rumah seorang keponakan karena saya menderita penyakit paru-paru," ujar Pinto.
Pinto mengatakan, dirinya kehilangan seluruh harta benda. Dia hanya bisa menangis ketika suaminya memberitahu semua harta benda mereka ludes dilalap api.
"Suami saya datang dan berkata, 'sayang, kita telah kehilangan segalanya.' Saya menangis. Hati saya sangat sakit dengan semua kejadian ini. Ini tragedi yang luar biasa," kata Pinto.
Penduduk lainnya, Juan Silva Suazo (68) mengatakan, dirinya telah kehilangan rumah dan seluruh harta benda yang telah dikumpulkannya selama 45 tahun. Suazo tak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengembalikan harta dan rumahnya. Dia kini sudah pensiun dan menderita penyakit polio.
"Berkorban bertahun-tahun, sangat mahal buat saya untuk membuat rumah saya dan sekarang saya sudah pensiun, saya tidak punya cara membuatnya kembali. Saya menderita polio, saya tidak tahan berdiri dalam waktu yang lama atau duduk lama karena menderita osteoporosis di pinggul, lutut, dan kaki saya. Kami tidur di kamar mandi sekarang. Ini mengerikan," ujar Suazo.
Komisi Kehutanan Cile menyatakan telah berupaya memadamkan api dengan bantuan sembilan tim pemadam kebakaran, lima helikopter, dan dua truk air. Sebanyak 132 hektare tanaman hancur terbakar.
Menteri Pertanian Antonio Walker mengatakan, suhu tinggi pada puncak musim panas di belahan bumi selatan dan kekeringan menjadi penyebab kebakaran. Wali Kota Valparaiso Jorge Sharp telah mengajukan tuntutan pidana di pengadilan. Tuntutan itu ditujukan bagi mereka yang dengan sengaja menyebabkan kebakaran.
"Bahwa kebakaran ini dilakukan dengan sengaja, dari berbagai indikasi, jelas dan kami ingin tahu siapa yang bertanggung jawab dan mengapa mereka ingin menyebabkan begitu banyak kerusakan pada Valparaiso," kata Sharp.
Valparaiso, terkenal dengan rumah-rumah berbingkai kayu dan berwarna-warni. Wilayah ini sangat populer di kalangan wisatawan di negara Amerika Selatan.