Jumat 27 Dec 2019 16:46 WIB

18 Tahun Dzikir Nasional Republika Dipandang Positif

Dzikir Nasional Republika diharap memberikan dampak positif.

Rep: Febryan/ Red: Muhammad Hafil
Jemaah berdoa bersama dalam pengajian majelis taklim yang merupakan rangkaian acara Dzikir Nasional oleh HU Republika
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Jemaah berdoa bersama dalam pengajian majelis taklim yang merupakan rangkaian acara Dzikir Nasional oleh HU Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyongsong pergantian tahun, Republika kembali menyelenggarakan kegiatan Dzikir Nasional untuk yang ke-18 kalinya. Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan Ustaz Muhammad Jazir berharap kegiatan tersebut bisa berdampak positif bagi umat.

"Sekalipun tidak ada acuan/tuntunan dalam Islam, semoga tradisi muhasabah akhir tahun berdampak positif," kata Uztaz Jazir ketika dihubungi dari Jakarta, Jumat (27/12).

Baca Juga

Meski demikian, Ustaz Jazir menyebut tradisi baru ini sebagai ikhtilaf. Merujuk Kamu Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ikhtilaf artinya perbedaan pendapat. Biasanya digunakan untuk menjelaskan kondisi di mana terjadi perbedaan pendapat antara ulama.

"(Kegitan ini merupakan) tradisi baru yang juga mengundang ikhtilaf. Bagus berdzikir di akhir tahun tapi punya dampak meramaikan tahun baru masehi yang tidak ada akar historisnya dalam Islam," ujar Ustaz Jazir.

Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis, mengapresiasi konsistensi Republika dalam menyelenggarakan kegiatan Dzikir Nasional. Ia menyebut, kegiatan yang diselenggarakan setiap akhir tahun itu sebagai jawaban atas tantangan zaman.

Di mana biasanya momentum pergantian tahun dirayakan dengan kegiatan hura-hura. Bahkan melakukan perbuatan yang dilarang Allah. Kehadiran Dzikir Nasional pun dinilai sebagai solusi alternatif.

"Oleh karena itu, pergantian waktu harus dibuat bagi kita (umat Islam) untuk mengingat Allah. Mengevaluasi diri dan umur yang terbatas. Selama setahun seberapa besar waktu yang bermanfaat dan sebera besar yang tersia-siakan," ujar Kiai Cholil.

Republika akan menggelar Festival Republik dan Dzikir Nasional 2019 di Masjid At Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Kegiatan akan berlangsung pada 27-31 Desember 2019.

Pihak panitia telah memastikan kegitan tersebut akan dihadiri Menteri Agama Fachrul Razi. Adapun penceramah yang akan memberikan tausiyah-nya adalah Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Ketua Komisi Dakwah MUI KH Cholil Nafis, Pimpinan Majelis Az-Zikra Ustaz Abdul Syukur, Habib Jindan, Ustaz Cholidi, dan Ustazah Mama Dedeh. Selain itu, ada juga Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan Ustaz Muhammad Jazir dan Ustaz Bobby Herwibowo.

Kegiatan itu juga akan dimeriahkan dengan berbagai acara seperti bazar buku, bazar busana, layanan kesehatan, donor darah, musik dan hiburan Islami, talk show, hingga pameran kuliner halal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement