REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Citeko, Cisarua, Kabupaten Bogor turut menanggapi lima warga yang tersambar petir di Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.
Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Kabupaten Bogor, Asep Firman Ilahi, menyatakan pihaknya telah mengeluarkan peringatan agar warga berhati-hati.
"Terkait sambaran petir di Jasinga Kamis (26/12) pada sore kemarin yang menewaskan warga, BMKG sudah mengeluarkan warning sejak 15:20 WIB akan potensi hujan lebat di wilayah Jasinga," kata Asep saat dikonfirmasi, Jumat (27/12).
Menurut pantauan radar cuaca, Asep mengungkapkan, pukul 14:00 WIB, telah terdeteksi pertumbuhan awan cumulonimbus. Pukul 15:30 WIB, wilayah Jasinga telah terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
"Awan cumulonimbus (Cb) yang tumbuh berupa single cell yang terdeteksi di daerah Cigudeg dan bertambah besar di Jasinga," katanya.
Biasanya, lanjut Asep, pada fase matang (mature) awan cumulonimbus membuat fenomena hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Kilat/petir tersebut, Asep menerangkan terjadi di dasar awan. Sehingga, loncatan listrik dari awan mudah menyambar benda/pohon di tanah yang menjulang.
"Akibatnya, loncatan listrik menyebabkan masyarakat yang berteduh di saung terkena induksi listrik tegangan tinggi dari petir," jelasnya.
Sebelumnya, lima warga menjadi korban sambaran petir saat sedang berteduh di sebuah tempat pemotongan kayu yang berlokasi di Jasinga, Kabupaten Bogor, Kamis (26/12) petang. Dua di antaranya tewas di tempat.
"Korban meninggal berinisial RT (53) dan JD (31), keduanya warga Kampung Karawang Desa Cikopomayak, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor," ujar Kapolsek Jasinga Polres Bogor AKP Lukito Sadoto, Kamis.