BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Asep Firman Ilahi mengatakan, dua warga Kecamatan Jasingga, Kabupaten Bogor, meninggal tersambar petir. Keduanya kemungkinan meninggal akibat induksi listrik.
"Kalau dilihat dari fisik korban, tidak ada luka bakar, kemungkinan meninggal karena induksi listriknya," ujar Asep kepada Ayobogor.com, Jumat (27/12/2019).
AYO BACA : 5 Warga Bogor Tersambar Petir, 2 di Antaranya Tewas
Dia mengatakan, saung yang menjadi tempat korban berteduh itu diduga berdekatan dengan pohon yang menjadi perantara sambaran petir. Sehingga, korban terjangkau sambaran petir.
"Dalam radius 5 meter, petir bisa menginduksi benda atau orang di sekitarnya," ungkap Asep.
AYO BACA : 7 Cara Aman Hindari Petir Saat Musim Hujan
Asep menjelaskan, petir biasanya terjadi di dasar awan. Namun, loncatan listrik dapat mencapai benda atau pohon di tanah yang menjulang.
"Akibat loncatan listrik menyebabkan masyarakat yang berteduh di saung terkena induksi listrik tegangan tinggi dari petir," katanya.
Saat terjadi petir, menurut Asep, yang paling aman berlindung di dalam rumah atau bangunan yang mempunyai penangkal petir. Bisa juga berteduh di bangunan yang jauh dari pohon tinggi.
"Petir biasanya menyambar pohon dengan bentuk pucuk lancip seperti kelapa dan palem, atau pohon dengan pucuk menjulang lainnya," kata Asep.
AYO BACA : Pulang dari Sawah, Seorang Warga Bogor Tewas Tersambar Petir