Sabtu 28 Dec 2019 02:51 WIB

Yuk Donor Darah di Festival Republik dan Dzikir Nasional

Kegiatan donor di Festival Republik berlangsung 27 hingga 31 Desember.

Rep: MGROL 125/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pasien mendonorkan darah saat acara Festival Republik 2019 di Masjid Agung At-Tin, Jakarta, Jumat (27/12).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Pasien mendonorkan darah saat acara Festival Republik 2019 di Masjid Agung At-Tin, Jakarta, Jumat (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Festival Republik dan Dzikir Nasional Republika 2019  yang diadakan di Masjid At-Tiin, Jakarta Timur kembali menjadikan kegiatan donor sebagai salah satu pengisi acaranya. Seperti pada tahun sebelumnya acara ini dilakukan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia. Kegiatan ini dibuka hari ini, Jumat (27/12).

Menurut Dr. Atika Maulidya, salah satu dokter dari PMI, kegiatan donor darah akan diadakan setiap hari, “Kegiatan ini ada mulai tanggal 27 hingga 31 Desember 2019 mulai pukul 13.00 sampai 16.00 WIB,” katanya. Menurutnya dalam sehari mereka memiliki target pendonor sebanyak 75 orang.

Namun, pada kegiatan hari pertama tersebut pengunjung yang terdaftar mengikuti acara donor darah masih kurang dari target yang dimiliki. "Antusiasnya untuk hari ini mungkin karena baru pertama jadi masih lumayan,” katanya. Untuk ke depannya ia berharap pengunjung yang mendonorkan darahnya bisa lebih banyak dari hari tersebut.

Meskipun begitu, terdapat pengunjung yang sudah terlihat antusias untuk mengikuti donor darah pada hari pertama acara Festival tersebut. Salah satunya adalah Nidya Sharah. Wanita 27 tersebut datang ke acara Festival Republik dengan tujuan utama mengikuti kegiatan donor darah. “Saya tau informasinya dari web PMI, jadi saat sampai sini langsung menuju lokasi donor darah,” kata Nidya.

Menurut wanita yang bekerja sebagai guru ini ia ingin melakukan donor darah secara rutin. Selain untuk kesehatan, membantu orang yang membutuhkan juga menjadi  alasan ia ingin merutinkan mendonorkan darah. “Kalau kita tidak bisa membantu dalam bentuk materi, donor darah merupakan salah satu bentuk menyumbangkan apa yang kita punya. Lebih ke rasa kemanusiaan untuk membantu orang yang membutuhkan,”katanya.

Menurut ketua panitia pelaksanaan Festival Republik dan Dzikir Nasional, Asrul Busyron, kegiatan donor darah selalu diadakan karena dari segi sosial banyak masyarakat Indonesia yang membutuhkan darah. “Kita berharap jangan sampai kesusahan mengenai persiapan atau kebutuhan PMI dalam kebutuhan darah,” katanya. Menurutnya PMI merupakan lembaga yang mengatasnamakan Indonesia untuk musibah-musibah yang terjadi. Sehingga paling tidak dengan acara tersebut bisa mendukung dari segi sosial.

Sementara itu, berdasarkan data terdapat 21 orang yang terdaftar mengikuti kegiatan donor darah pada hari pertama tersebut. Namun, 7 diantaranya dinyatakan tidak lolos tes kesehatan sebelum melakukan donor

Menurut Atika, kebanyakan orang yang tidak lolos tes kesehatan untuk mendonorkan darahnya karena mereka memiliki hemoglobin yang kurang, ”Pendonor harus memiliki hemoglobin 12,5 sampai 17,0 , di bawah ataupun di atas itu tidak diperbolehkan,” kata Atika.

Tensi darah menurutnya juga mempengaruhi lolos atau tidaknya seseorang untuk menjadi seorang pendonor. “Untuk ukuran tensi darah paling rendah  90/60 dan paling tinggi 160/90 kurang dan lebih dari tensi tersebut tidak diperbolehkan. itu tidak boleh karena berbahaya,” katanya. Selain itu, berat badan bagi pendonor juga ditentukan, yaitu harus di atas 45kg untuk semua orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement