Sabtu 28 Dec 2019 12:38 WIB

Dewi Tanjung: Saya Ragu Kebutaan Novel, Bukan Penyerangnya

Dewi sejak awal menyebut ada keanehan dari cedera mata Novel Baswedan.

Rep: Febryan. A/ Red: Teguh Firmansyah
Dewi Tanjung, politikus PDI Perjuangan
Foto: Youtube
Dewi Tanjung, politikus PDI Perjuangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan sudah diamankan polisi. Publik pun kini mempertanyakan laporan politikus PDIP Dewi Tanjung yang menyebut kasus itu hanyalah rekayasa.

Kepada Republika.co.id, Sabtu (28/12), Dewi mengaku meyakini penyerangan itu benar-benar terjadi. Hanya saja ia meragukan kebutaan yang dialami Novel.

Baca Juga

"Saya tidak meragukan penyerangan itu. Yang saya ragukan adalah kebutaan Novel, apakah benar itu akibat penyerangan ini atau ada hal lain, tapi sama dia didramatisir," kata Dewi di Jakarta.

Dewi menegaskan, sejak awal tidak pernah meragukan adanya penyerangan terhadap Novel. Sebab, ia juga melihat rekaman kamera CCTV kejadian tersebut. Namun, ia mempersoalkan kebutaan mata Novel karena baginya terdapat keanehan.

"Kejanggalannya itu justru efek dari air itu yang membuat saya penasaran, diserang dari kanan, tapi yang buta mata kiri gitu, loh," ujar Dewi.

Oleh sebab itulah ia membuat laporan ke pihak kepolisian guna mengungkap semua itu. "Makanya saya minta pihak kepolisian untuk mendatangkan ahli mata dan ahli kulit di BAP saya agar semuanya terungkap," ucapnya.

photo
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) memberikan keterangan pers terkait tersangka penyiraman penyidik senior KPK, Novel Baswedan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/12/2019).

Dengan diamankannya dua pelaku lapangan penyerangan Novel, Dewi pun mengaku bersyukur. Baginya, ini adalah awal untuk mengungkap kasus Novel yang selama ini sudah membuat publik heboh. Ia juga mengapresiasi kinerja kepolisian.

"Saya apresiasi kerja polisi kalau betul itu pelakunya karena dendam pribadi seperti berita yang beredar. Ini luar biasa karena selama dua tahun tak terungkap. Akhirnya terungkap, Alhamdulillah senang juga saya," tutur Dewi.

Dewi melaporkan dugaan adanya rekayasa dalam kasus penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya pada Rabu (6/11/2019). Laporan Dewi diterima dengan nomor laporan LP/7171/XI/2019/PMJ/Dit. Krimsus.

Pada Jumat (27/12), polisi mengumumkan bahwa dua pelaku penyerangan Novel telah diamankan. “Dua orang, inisial RM dan RB. Keduanya polisi aktif,” kata Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit saat jumpa pers di Polda Metro Jaya.

Novel Baswedan diserang dua pengendara motor pada 11 April 2017 seusai shalat Subuh di Masjid al-Ihsan, tak jauh dari rumahnya. Pelaku menyiramkan air keras yang menyebabkan mata kiri penyidik senior KPK itu cedera parah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement