Sabtu 28 Dec 2019 19:59 WIB

BNTGMB Tutup Pendakian Merbabu Saat Malam Tahun Baru

BNTGMB menutup pendakian Merbabu karena dampak karhutla beberapa bulan lalu.

kebakaran hutan di Gunung Merbabu
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
kebakaran hutan di Gunung Merbabu

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) menutup sementara jalur pendakian ke puncak Gunung Merbabu pada malam pergantian tahun 2020. Penutupan karena dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi beberapa bulan lalu.

"Kami jalur pendakian Merbabu untuk malam Tahun Baru masih ditutup untuk umum," kata Kepala Tata Usaha (TU) BNTGMb Johan Setyawan, di Boyolali, Sabtu (28/12).

Baca Juga

Johan mengatakan peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kawasan Merbabu telah menghanguskan sekitar 650-an hektare lahan dari lahan seluas sekitar 5.800-an hektare. Kebakaran lahan di kawasan zona tradisional yang berbatasan dengan kawasan desa, zona rehabilitasi, zona rimba, dan zona inti.

Kejadian tersebut, kata dia, berdampak kondisi jalur pendakian rusak. Bahkan, memasuki musim hujan saat ini, menyebabkan tanah menjadi lembek, sehingga jika diinjak-injak akan menambah kerusakan jalur pendakian Gunung Merbabu. Bahkan, peristiwa kebakaran zona inti atau di kawasan puncak Merbabu kondisinya yang paling parah. Jika dilihat dari citra satelit kelihatan berbentuk seperti topi bundar dengan warna hitam bekas terbakar.

"Karena, di kawasan itu, sedang dilakukan rehabilitasi, sehingga seluruh jalur pendakian ditutup hingga waktu yang belum ditentukan," ujarnya.

Menurutnya, ada lima jalur pendakian Gunung Merbabu yang ditutup, antara lain jalur Selo di Dukuh Genting, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Boyolali, jalur Cunthel di Dukuh Cunthel, Kopeng, Kecamatan Getasan, jalur Thekelan di Dukuh Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Selain itu, aktivitas pendakian juga ditutup di jalur Suwanting di Dukuh Suwanting, Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, dan jalur Wekas, Dukuh Kedakan, Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Hal tersebut, kata dia, agar vegetasi tanaman rumput bisa tumbuh dengan baik, dan kawasan taman tidak rusak karena terinjak-injak jika ada aktivitas pendakian.

"Kami akan melakukan patroli jalur dengan para stakeholder di wilayah masing-masing, untuk memastikan tidak ada kegiatan pendakian ke Merbabu," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement