REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sebanyak 106 penumpang kereta di wilayah PT KAI Daop 3 Cirebon, Jawa Barat, membatalkan keberangkatannya. Alasannya adalah keterlambatan keberangkatan kereta imbas gangguan persinyalan.
"Sampai saat ini tercatat ada 106 penumpang yang membatalkan keberangkatannya," kata Manajer Humas KAI Daop 3 Cirebon Luqman Arif di Cirebon, Sabtu (28/12).
Luqman mengatakan jumlah penumpang yang membatalkan perjalanannya tersebar di beberapa stasiun wilayah kerja Daop 3 Cirebon. Seperti Cirebon Kejaksan, Prujakan, Jatibarang dan Haurgeulis.
Luqman memastikan semua bea tiket kereta yang dibatalkan dikembalikan sejumlah harga tiket yang telah dibeli. "Pengambilan bea dilakukan di loket masing-masing stasiun keberangkatan," ujarnya.
Luqman mengatakan dengan adanya gangguan persinyalan KAI memperkenankan pengguna jasa yang terdampak di atas 60 menit dapat membatalkan perjalanan dengan pengembalian bea 100 persen. "Kita kembalikan bea 100 persen sesuai harga tiket, bagi pengguna jasa yang membatalkan perjalanan," tuturnya.
Menurutnya saat ini keterlambatan kedatangan dan keberangkatan kereta di Stasiun Cirebon rata-rata 1-1,5 jam. Penyebabnya gangguan persinyalan yang terjadi pada Jumat (27/12).
Perangkat persinyalan di lintas Karawang- Klari tersambar petir, sehingga pelayanan persinyalan tidak dapat beroperasi dengan sempurna. "Tapi sekarang sistem persinyalan yang terkena petir sudah bisa diperbaiki," katanya.