REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pemerintah Australia mengumumkan akan mengkompensasi petugas pemadam kebakaran sukarela di negara bagian New South Wales (NSW), Ahad (29/12). Banyak yang ikut turun ke lapangan ketika musim kebakaran hutan yang hebat terus berlanjut tanpa mendapatkan upah tambahan.
"Saya tahu petugas pemadam kebakaran sukarela kami di NSW melakukan hal yang sulit, terutama di daerah pedesaan dan regional," kata Morrison dalam sebuah pernyataan.
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan, pembayaran hingga 6.000 dolar Australia akan diberikan bagi petugas pemadam kebakaran yang memenuhi syarat. Salah satu yang perlu dipenuhi dengan menghabiskan lebih dari 10 hari di lapangan melawan kebakaran.
"Sifat awal dan berkepanjangan dari musim kebakaran ini telah membuat panggilan melampaui apa yang biasanya dilakukan pada sukarelawan pemadam kebakaran kami," ujar Morrison.
Morrison sebelumnya mengatakan kompensasi untuk sukarelawan bukanlah prioritas. Namun, dia menghadapi tekanan politik yang meningkat ketika kebakaran yang meluas terus terjadi di banyak wilayah.
Beberapa hari lalu, Morrison mengumumkan pekerja pemerintah dapat menerima cuti berbayar tambahan untuk menjadi sukarelawan. Meskipun ada peraturan yang berbeda di seluruh negara bagian Australia, sukarelawan cenderung menegosiasikan waktu istirahat dengan atasan.
Kebakaran hutan telah menghancurkan lebih dari empat juta hektar di lima negara bagian sejak September dan delapan kematian telah dikaitkan dengan kobaran api. Kondisi yang lebih dingin di banyak daerah selama Natal membantu mengatasi beberapa kebakaran. Hanya saja, risiko kebakaran telah meningkat di beberapa bagian negara dalam beberapa hari terakhir di 2019.
Larangan api total diberlakukan untuk semua wilayah Victoria pada Senin lalu. Kondisi ini karena perkiraan suhu tinggi dan angin kencang menciptakan risiko kebakaran ekstrem di sebagian besar negara bagian.