Ahad 29 Dec 2019 15:26 WIB

Ekspor Hortikultura Ditargetkan Tembus 400 Juta Dolar AS

Kawasan klaster hortikultura yang mulai dikembangkan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nora Azizah
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan nilai ekspor komoditas pertanian hortikultura bisa menyentuh 400 juta dolar AS pada 2020 mendatang (Ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan nilai ekspor komoditas pertanian hortikultura bisa menyentuh 400 juta dolar AS pada 2020 mendatang (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan nilai ekspor komoditas pertanian hortikultura bisa menyentuh 400 juta dolar AS pada 2020 mendatang. Pengembangan kawasan klaster hortikultura yang mulai dikembangkan diharapkan memberikan hasil pada peningkatan ekspor komoditas.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan, tahun depan pihaknya bakal lebih fokus mengembangkan kawasan hortikultura untuk subsektor buah-buahan. Adapun komoditas unggulan yang berorientasi ekspor yakni mangga, manggis, durian, alpukat, serta pisang.

Baca Juga

Menurut dia, program kawasan hortikultura sudah sejalan dengan program Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor yang dicanangkan dalam lima tahun ke depan.

"Perusahaan importir maupun eksportir kita dorong untuk bisa ikut melakukan ekspor. Regulasi kita sudah sangat sederhana," kata Prihasto kepada Republika.co.id, Ahad (29/12).

Pihaknya menjelaskan, pada 2019 ini nilai ekspor hortikultura masih di angka sekitar 290 juta dolar AS. Tahun 2018 lalu, mengacu data BPS, nilai ekspor hortikultura pada tahun 2018 mencapai 297 juta dolar AS.

Angka tersebut mengalami penurunan dari capaian tahun 2017 yang tembus hingga 362 juta dolar AS. Dengan begitu, pada 2020 Kementan menargetkan agar posisi nilai ekspor hortikultura kembali mengalami kenaikan sehingga bisa menyamai tahun 2017 lalu.

Prihasto menyampaikan, inti dari dibuatnya kawasan hortikultura adalah untuk memudahkan para pelaku usaha yang mencari komoditas untuk dikembangkan dan di ekspor. Pola kemitraan digunakan agar petani sekaligus bisa meningkatkan skala usahanya dengan bantuan pembinaan swasta.

Selama ini, kata Prihasto kawasan yang menjadi sentra hortikultura terlalu menyebar. Itu membuat nilai ekonomi tidak signifikan terasa oleh masyarakat petani. Adanya penyiapan kawasan khusus, kata Prihasto, sentra pertanaman akan difokuskan dan tidak lagi akan menyebar.

"Ini yang kita akan konsolidasikan supaya lebih mudah pemetaan budidaya dan produksinya. Ongkos transportasi juga bisa lebih hemat," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement