Ahad 29 Dec 2019 18:37 WIB

TPID Kota Solo Kembali Gelar Pasar Murah

Dalam pasar murah ini, TPID mengandeng sejumlah distributor.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Warga antre membeli sembako pada operasi pasar murah rakyat.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warga antre membeli sembako pada operasi pasar murah rakyat.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Guna menjaga keterjangkauan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) jelang liburan Tahun Baru, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo, Jawa Tengah, menggelar pasar murah, Ahad (29/12). Dalam kegiatan yang digelar di arena CFD Loji Gandrung dan Pasar Gede ini, TPID setempat menggandeng BUMN, BUMD, retail, dan distributor utama yang ada di wilayah Kota Solo.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Bambang Pramono mengatakan, pasar murah ini merupakan tindak lanjut hasil sidak pasar dan rekomendasi Rakor TPID Solo. Selain itu kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari agenda pasar murah di area CFD,  yang telah diselenggarakan oleh TPID, sepekan sebelumnya.

"Dalam rangka menjaga sasaran inflasi nasional, sesuai dengan target yang ditetapkan di 2019, yaitu 3,5 ± 1 persen, TPID perlu menjaga keterjangkauan harga komoditas strategis di masyarakat," katanya.

Rencananya, lanjut Pramono, kegiatan pasar murah ini akan dilanjutkan pada 30 dan 31 Desember 2019, di Pasar Gede dan Pasar Nusukan mulai pukul 07.00 WIB. Lebih lanjut, ia mengungkapkan, melihat kebutuhan masyarakat terhadap komoditas pokok dengan harga terjangkau dalam kegiatan pasar murah sebelumnya, Wali Kota Solo Rudy Hadyatmo selaku ketua TPID memberikan arahan agar kegiatan serupa dilaksanakan menjelang akhir tahun.

Hal ini sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi di Solo, utamanya untuk membantu masyarakat menjaga keterjangkauan harga berbagai komoditas strategis. Sehingga, kegiatan ini juga merupakan bentuk kepedulian dan upaya pemerintah daerah untuk memitigasi fluktuasi  ketersediaan stok komoditas pangan strategis yang juga merupakan salah satu program pengendalian inflasi jelang Nataru kali ini.

Dalam pasar murah ini, dijual beberapa komoditas dengan harga murah langsung dari distributor utama, khususnya untuk komoditas yang mempunyai bobot besar terhadap inflasi. "Seperti beras, daging ayam ras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, daging kerbau, tepung terigu, serta  cabai," jelasnya.

Seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, dalam pasar murah ini, TPID mengandeng sejumlah distributor, antara lain distributor telur, ayam ras, bawang merah, serta melibatkan BUMD yakni Perumda PAU Pedaringan serta Bulog.

Dinas Perdagangan juga turut menghadirkan keikutsertaaan distributor cabai agar bisa berkontribusi dan bersinergi bersama pemerintah daerah dan TPID dalam menjaga daya beli masyarakat melalui stabilitas harga.

Kegiatan juga melengkapi rangkaian strategi program pengendalian inflasi yang sudah dilakukan TPID Kota Solo dalam upaya pengendalian inflasi melalui Program Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga, dan Komunikasi yang Efektif (4K).

Adapun upaya pengendalian yang dimaksud meliputi, monitoring harga komoditas yang rutin dilakukan setiap hari melalui update harga oleh lurah pasar dan PIHPS. Selain itu juga, hasil sidak pasar dan rapat koordinasi pada 18 Desember di Pasar Gede, Pasar Legi, dan Pasar Nusukan, Pasar Mirunggan Murah pada 22 Desember 2019 di arena CFD, serta iklan layanan masyarakat bijak berbelanja.

Pramono juga menambahkan, ke depan TPID akan selalu memantau keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan. Sebaliknya, masyarakat diimbau untuk dapat bijak dalam berbelanja, yaitu berbelanja sesuai kebutuhan. "Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan inflasi Kota Solo dapat terkendali dan sesuai target nasional," tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement